BAGANSIAPIAPI – Persatuan Masyarakat Aceh (Permasa) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) menggelar aksi kemanusiaan dengan membuka posko donasi bagi masyarakat Aceh yang tengah dilanda bencana banjir.
Posko donasi ini dipusatkan di persimpangan Pujasera, Kota Bagansiapiapi, dan telah berjalan selama satu minggu. Bantuan yang dikumpulkan berupa uang tunai, pakaian bekas layak pakai, sembako, serta kebutuhan lainnya.
Ketua Posko Donasi Aceh, Usman Jali atau yang akrab disapa Ewin, menyampaikan bahwa hampir seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Aceh terdampak banjir besar. Kondisi ini menyebabkan akses jalan dan jaringan komunikasi terputus.
Menurut Ewin, bencana banjir kali ini bukan hanya menimbulkan kerusakan fisik, tetapi juga melumpuhkan perekonomian masyarakat.
"Banyak korban berjatuhan bukan semata karena banjir, melainkan akibat krisis kelaparan," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Selama posko dibuka, masyarakat Rohil telah menunjukkan kepedulian dengan menyalurkan bantuan berupa uang dan pakaian bekas. Namun, hingga kini bantuan sembako masih belum ada yang masuk.
Ewin menegaskan, masyarakat yang ingin berbagi dapat langsung datang ke posko atau menyalurkan donasi melalui rekening Bank BRI atas nama Permasa Kabupaten Rohil dengan nomor rekening 000201017795535.
Ia merinci, bantuan pakaian bekas yang terkumpul sudah mencapai puluhan goni. Sementara itu, uang tunai yang berhasil dikumpulkan sekitar Rp2 juta. Namun, untuk sembako masih nihil.
Melihat kondisi tersebut, Ewin berharap pemerintah daerah dan DPRD Rohil turut serta membantu korban banjir di Aceh.
"Dari tiga provinsi yang terdampak banjir dan longsor, Aceh mengalami kerusakan paling parah," ungkapnya.
Selain posko di Pujasera, Permasa juga berencana membuka posko tambahan di dekat Terminal Sikapur Sirih Bagansiapiapi, tepatnya di eks kantor Partai Demokrat. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Posko Donasi Aceh, M. Nasir.
Nasir menuturkan, posko tambahan tersebut diharapkan dapat memperluas jangkauan masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan.
"Dalam waktu dekat, posko di terminal akan segera dibuka," katanya.
Lebih lanjut, Nasir juga membagikan kisah pilu keluarganya yang menjadi korban banjir di Aceh. Ia mengungkapkan bahwa keponakannya beserta anaknya meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang melanda pekan lalu.
Dengan suara bergetar, Nasir menyampaikan bahwa tragedi tersebut menjadi motivasi bagi dirinya untuk terus menggalang bantuan.
"Saya tidak ingin ada lagi keluarga lain yang kehilangan karena kelaparan dan bencana," ucapnya penuh haru.
Permasa Rohil menegaskan bahwa aksi donasi ini bukan hanya bentuk solidaritas, tetapi juga panggilan kemanusiaan. Mereka berharap semakin banyak pihak yang tergerak untuk membantu.
Melalui posko-posko yang dibuka, Permasa optimis bantuan akan terus mengalir sehingga dapat meringankan beban masyarakat Aceh yang kini tengah berjuang menghadapi bencana.
