JAKARTA – PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) resmi mengumumkan rencana ekspor mobil SUV bergaya coupe terbarunya, Suzuki Fronx, mulai Juli 2025. Kendaraan ini diproduksi secara lokal di pabrik Suzuki yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.
Deputy Managing Director 4W Sales & Marketing PT SIS, Donny Saputra, mengatakan bahwa kapasitas produksi Suzuki Fronx telah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik sekaligus ekspor.
“Target penjualan ritel domestik kami sebesar 2.000 unit per bulan, ditambah produksi untuk ekspor yang dimulai bulan ini. Detail jumlah ekspor akan kami sampaikan di waktu terpisah,” ujar Donny saat acara Handover Ceremony Suzuki Fronx di kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu (5/7/2025).
Ekspor Perdana Menyasar Negara Setir Kanan
Pada tahap awal, negara tujuan ekspor Fronx masih didominasi oleh pasar ASEAN dan negara-negara dengan sistem kemudi setir kanan. Meski demikian, Donny tidak menutup kemungkinan ekspansi ke pasar negara setir kiri.
“Ada versi setir kanan dan kiri. Basis mesinnya sama, namun terdapat penyesuaian sesuai regulasi masing-masing negara tujuan,” jelasnya.
Fronx yang dirakit di dalam negeri telah memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebesar 60 persen dan akan terus ditingkatkan secara bertahap.
Distribusi Domestik Dimulai
Untuk pasar domestik, Suzuki telah memulai distribusi Fronx ke seluruh Indonesia. Peluncuran resminya ditandai dengan penyerahan 55 unit perdana kepada konsumen dalam seremoni di Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (5/7).
Fronx hadir dalam tiga varian, yaitu GL, GX, dan SGX. Untuk tipe GX dan SGX, Suzuki menyematkan mesin 1.500 cc berkode K15C yang dilengkapi dengan teknologi mild hybrid.
Varian tertinggi, yaitu SGX, mendapatkan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3 persen, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 12 Tahun 2025.
Ekspor Naik, Penjualan Domestik Turun
Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, total ekspor kendaraan Suzuki dari Indonesia mencapai 10.433 unit sepanjang Januari–Mei 2025, atau tumbuh 41,9 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Namun demikian, penjualan domestik (wholesales) justru mengalami penurunan sebesar 22,1 persen secara year-on-year, dari 28.549 unit pada Januari–Mei 2024 menjadi 22.240 unit di periode yang sama tahun ini, seperti yang dilansir dari bisnis.(*)