JAKARTA - PT Toyota-Astra Motor (TAM) mencatatkan prestasi gemilang di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 dengan meraih 2.728 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK).
Angka ini melampaui pencapaian tahun sebelumnya, menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap produk Toyota, terutama mobil hybrid produksi lokal.
"Kami sangat mengapresiasi antusiasme pelanggan terhadap produk-produk Toyota di IIMS 2025, terutama terhadap pilihan kendaraan elektrifikasi seperti Kijang Innova Zenix Hybrid yang kembali mendominasi SPK," kata Vice President Director PT. Toyota-Astra Motor (TAM), Henry Tanoto, dalam keterangannya, (27/2/2025).
Kijang Innova Zenix Hybrid menjadi model terlaris dengan 614 SPK, diikuti oleh Toyota Avanza dan Rush. Peningkatan penjualan ini didorong oleh insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 3% dari pemerintah, serta momentum persiapan libur Lebaran.
"Peningkatan minat terhadap kendaraan hybrid salah satunya didorong oleh kebijakan pemerintah memberikan insentif PPnBM 3%, sehingga harganya lebih kompetitif. Selain itu, perhelatan IIMS 2025 berdekatan pula dengan momen libur Lebaran sehingga merupakan waktu yang tepat untuk mempersiapkan solusi mobilitas baru sekaligus memulai gaya hidup ramah lingkungan," jelas Marketing Director PT. Toyota-Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy.
Selain mencetak penjualan yang mengesankan, Toyota juga meraih tiga penghargaan bergengsi di IIMS 2025, yaitu:
- Toyota Agya - Best City Car
- Toyota Hilux Rangga - Favorite Commercial Vehicle
- Toyota Alphard - Best Premium MPV
"Kami berterima kasih atas dukungan Pemerintah Indonesia kepada Hybrid EV buatan dalam negeri atas insentif pajak yang menguntungkan masyarakat. Support tersebut menjadi faktor utama dalam meningkatnya minat masyarakat terhadap Hybrid Toyota, di samping kian pedulinya masyarakat terhadap isu lingkungan berkat edukasi yang terus kami gaungkan. Sejalan kebijakan Net Zero Emission (NZE) 2060, Toyota berharap trend positif ini dapat berkembang secara berkelanjutan guna mendukung ekosistem kendaraan rendah emisi di Indonesia," tutup Anton Jimmi Suwandy.