JAKARTA - Semangat juang Toyota Gazoo Racing Indonesia tidak berhenti hanya di ajang balap nasional, melainkan juga merambah ke kompetisi regional.
Tim balap yang berada di bawah naungan PT Toyota Astra Motor ini berusaha memperluas kiprahnya dengan ikut serta pada kejuaraan GT World Challenge Asia (GTWCA).
Langkah tersebut diwujudkan melalui keikutsertaan pada tiga dari enam seri yang digelar mulai Mei hingga September 2023, yaitu putaran Thailand, Okayama Jepang, serta Malaysia.
Dalam kiprah perdana di ajang Asia, mereka bukan sekadar mampu meraih podium, namun juga mencatatkan rekor waktu tercepat pada kelas GT4 ketika tampil di Chang International Circuit, Thailand, dan Sepang International Circuit, Malaysia.
Pada musim perdananya itu, Toyota Gazoo Racing Indonesia menurunkan dua pembalap andalan, yakni Haridarma Manoppo dari Indonesia serta Seita Nonaka asal Jepang, dan berhasil mengamankan posisi runner up dengan total 143 poin.
Capaian ini dianggap sebagai awal yang positif karena merupakan pengalaman baru bagi Toyota Gazoo Racing Indonesia dalam kancah internasional.
“Keikutsertaan Toyota Gazoo Racing Indonesia pada ajang balap GT World Challenge Asia 2023, dimaksudkan untuk memberikan improve untuk beberapa aspek. Di Indonesia, kita sudah tahu bahwa tim ini memiliki persiapan dan prestasi yang luar biasa, sekarang melalui keikutsertaan dalam balapan tersebut, merupakan batu loncatan untuk menuju level internasional sesuai dengan tagline GAZOO RACING, Push The Limit for Better,” jelas Toshio Obara, Presiden Direktur TCD Asia Pacific Indonesia dari rilis (23/09).
Memasuki tahun 2024, PT Toyota Astra Motor bersama TCD Asia Pacific Indonesia terus memberi sokongan penuh kepada tim TGRI untuk kembali tampil di level Asia.
Berbeda dari tahun sebelumnya yang hanya mengikuti tiga seri, di musim 2024 mereka mengumumkan ikut serta penuh dalam ajang GT4 Japan Cup yang menjadi bagian dari GTWCA.
Sepanjang empat putaran dengan total delapan balapan, Haridarma dan Nonaka menghadapi lawan-lawan tuan rumah lewat persaingan yang semakin ketat.
"Sampai seri terakhir pada musim kedua pas kita bersaing full season di GT4 Japan Cup 2024, kita masih terus bersaing dengan pembalap lokal Jepang. Mereka memiliki advantage karena pembalap lokal, sudah hafal semua lintasan yang digunakan. Dan akhirnya perjuangan kita harus puas berada di posisi ketiga klasemen akhir," ujar Haridarma Manoppo.
Posisi ketiga pada klasemen akhir dianggap sebagai prestasi yang layak dihargai, mengingat lawan semakin tangguh dan adaptasi terhadap GR Supra GT4 masih menjadi tantangan tersendiri bagi Haridarma.
Memasuki musim 2025, Haridarma menunjukkan peningkatan performa signifikan berkat pengalaman musim sebelumnya, dukungan tim yang solid, serta masukan berharga dari rekannya, Seita Nonaka.
"Masing-masing sirkuit itu kan memiliki trik untuk bagaimana menanganinya. Seperti kalau racing line, itu tidak selalu Out in Out di mana pada saat membelok harus rapat ke clipping point terus mengambil jalur yang di luar. Tapi tidak semua sirkuit seperti itu, karena ada karakternya yang cambernya negatif dan itu racing line akan berbeda. Hal itu yang diinformasikan oleh Nonaka untuk bagaimana menghadapinya," ungkap Hari.
Selama delapan race yang berlangsung dari Juni hingga September 2025, duet Haridarma dan Nonaka hampir menyapu bersih podium pertama sekaligus menorehkan gelar juara GT4 Japan Cup 2025 bagi Toyota Gazoo Racing Indonesia.
"Ini sangat luar biasa, dan ini menjadi jenjang karir tertinggi sepanjang karir saya balapan. Apalagi kita tahun bahwa balapan GT ini ramai dengan pembalap yang hebat-hebat, pencapaian ini sangat luar biasa untuk saya," pungkas Hari.