BENGKALIS – Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-43 tingkat Provinsi Riau yang diselenggarakan di Bengkalis resmi berakhir dengan meriah pada Jumat (5/7/2025).
Momen bersejarah ini ditandai dengan keberhasilan Kabupaten Bengkalis meraih gelar juara umum, sebuah pencapaian baru dalam sejarah perhelatan MTQ di Riau.
Acara penutupan yang semarak ini berlangsung di arena utama Lapangan Pasir Andam Dewi, Bengkalis.
Kemenangan Bengkalis sebagai juara umum tercatat resmi dalam Surat Keputusan (SK) Nomor: Kpts.06/DH/MTQXLIII/VII/2025, dengan total perolehan 404 poin. Di posisi kedua, Kota Pekanbaru menyusul dengan 311 poin, sementara Kabupaten Rokan Hilir menempati posisi ketiga dengan 305 poin.
Daerah peserta lainnya turut mendapatkan peringkat, yaitu Kuantan Singingi (254 poin), Indragiri Hilir (253 poin), Kampar (225 poin), Siak (219 poin), Pelalawan (215 poin), Kota Dumai (208 poin), Kepulauan Meranti (146 poin), Rokan Hulu (127 poin), dan Indragiri Hulu (94 poin).
Selain kategori perlombaan utama, penghargaan juga diberikan untuk kategori non-lomba. Kota Pekanbaru berhasil meraih juara pertama untuk Stand Bazar, diikuti oleh Kabupaten Rokan Hulu di posisi kedua dan Kabupaten Indragiri Hilir di posisi ketiga.
Sementara itu, dalam kategori Pawai Ta'aruf, Kabupaten Rokan Hilir sukses meraih juara pertama, disusul oleh Kabupaten Rokan Hulu dan Kabupaten Kepulauan Meranti.
Pada malam penutupan, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) secara resmi ditetapkan sebagai tuan rumah untuk pelaksanaan MTQ Riau ke-44 pada tahun 2026, sesuai dengan Keputusan Gubernur Riau Nomor: Kpts.622/VII/2025.
Penyerahan bendera Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) secara simbolis dilakukan kepada Asisten III Kuantan Singingi, Rustam.
Artikel ini juga menguraikan lokasi tuan rumah MTQ selanjutnya hingga tahun 2030, yakni Rokan Hulu (2027), Indragiri Hilir (2028), Kabupaten Pelalawan (2029), dan Kota Pekanbaru (2030).
Bupati Bengkalis, Kasmarni, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi terhadap kesuksesan MTQ ke-43 ini, termasuk Gubernur Riau, Kementerian Agama, TNI/Polri, jajaran LPTQ, dewan hakim, serta panitia pelaksana.
Ia menegaskan bahwa MTQ bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan kegiatan penting untuk mempererat silaturahmi dan menginternalisasi nilai-nilai Al-Quran dalam masyarakat.
Perhelatan ini menampilkan delapan cabang dengan 17 kategori lomba, serta melibatkan 852 peserta dari seluruh kabupaten dan kota se-Riau.
Kasmarni juga menyoroti dampak ekonomi positif MTQ terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal, sentra kuliner, dan produk kerajinan daerah.
Malam penutupan dipadati ribuan warga, menunjukkan antusiasme publik yang tinggi terhadap event yang menandai kembalinya MTQ tingkat provinsi ke Bengkalis setelah 13 tahun, demikian dilansir Media Center Riau. (*)