PEKANBARU – Warga RT 02 RW 05, Kelurahan Labuh Baru Barat, Kecamatan Payung Sekaki, mendatangi Komisi IV DPRD Pekanbaru untuk mengadukan masalah banjir tahunan yang kerap merendam pemukiman mereka.
Kedatangan warga ini disambut oleh Ketua Komisi IV, Rois, pada Senin (15/9/2025).
Banjir yang disebabkan tingginya intensitas hujan ini terjadi di Jalan Dharma Bakti atau dikenal juga Jalan Sigunggung, tepatnya di area sekitar Sungai Air Hitam.
Banjir kali ini mencapai setinggi dada orang dewasa dan merendam sekitar 150 Kepala Keluarga (KK).
Salah satu warga terdampak, Samsul, menyebut bahwa banjir yang mereka alami sudah tergolong banjir bandang dan mengganggu aktivitas ekonomi, termasuk sebuah pabrik tahu yang mengalami kerugian besar.
"Air paling rendah setinggi setengah meter, masjid juga sempat terendam. Harapan kami hanya bisa memohon kepada pemerintah kalau bisa dibangun turap dan dilakukan pengerukan, itu solusi yang paling tepat," ungkap Samsul.
Menanggapi keluhan warga, Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru, Rois S.Ag, berjanji akan mendorong pemerintah untuk mengambil langkah penanganan yang lebih serius.
Ia mengakui bahwa pihaknya sudah mencoba menurunkan alat berat untuk pengerukan, namun terkendala hujan deras.
"Kemarin sebenarnya sudah kita turunkan ekskavator untuk uji coba pengerukan. Tapi hujan deras datang tiba-tiba, sehingga rumah warga justru tenggelam sebelum pekerjaan selesai. itulah yang menjadi aduan warga," jelas Rois.
Politisi PKS ini menekankan pentingnya normalisasi rutin daerah aliran sungai (DAS) untuk mencegah banjir.
Ia juga menyoroti bahwa penanganan banjir tidak bisa sepenuhnya ditanggung oleh Pemko Pekanbaru, karena keterbatasan anggaran. Koordinasi dengan pemerintah provinsi atau pusat dinilai sangat penting.
Selain itu, Rois juga mengingatkan masyarakat untuk turut serta menjaga kebersihan lingkungan.
"Gaya hidup sehat harus dimulai dari kita, itu yang pertama. Jadi sampah itu harus dijaga agar tidak memperparah banjir," sebut Rois.