PEKANBARU - Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Roni Pasla, mendorong percepatan pembangunan Jalan Tol Lingkar Pekanbaru agar segera terealisasi.
Pembangunan Jalan Tol Lingkar Pekanbaru terus menunjukkan progres positif menjadi kabar baik buat masyarakat.
Roni Pasla, mengatakan tahun ini pemerintah telah menganggarkan dana sekitar Rp6 hingga Rp7 miliar untuk pembebasan sejumlah lahan warga yang masuk dalam trase jalan lingkar 70.
"Jalan lingkar sangat penting bagi Kota Pekanbaru yang semakin padat. Jika jalan lingkar tidak segera terealisasi, kendaraan akan terus menumpuk di pusat kota dan membuat lalu lintas semakin sesak," ujar Roni Pasla, politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Rabu (29/10/2025).
Roni menambahkan, proses pembebasan tidak hanya mencakup tanah milik warga, tetapi juga tanaman yang ada di atas lahan tersebut. Semua akan dihitung untuk ganti rugi sesuai ketentuan yang berlaku.
"Kami berharap proses pembebasan lahan bisa segera rampung. Harapannya, tahun 2026 sudah ada progres nyata dalam pengerjaan jalan lingkar ini agar bisa mempercepat upaya mengurai kemacetan di Kota Pekanbaru," jelasnya.
Sementara itu, PT Hutama Karya (Persero) selaku kontraktor proyek melaporkan bahwa progres fisik Tol Lingkar Pekanbaru telah mencapai 62,3 persen, dengan pembebasan lahan mencapai 78,5 persen hingga 17 Oktober 2025.
Capaian ini ditandai dengan tersambungnya Jembatan Tol Pekanbaru atau Jembatan Siak VI pada 20 Oktober 2025 lalu.
Tol Lingkar Pekanbaru menjadi bagian penting dari jaringan jalan tol di Riau yang terintegrasi dengan Tol Pekanbaru–Rengat, Pekanbaru–Dumai, dan Pekanbaru–Bangkinang–XIII Koto Kampar.
Kehadiran tol ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem transportasi terintegrasi yang memperlancar arus barang dan jasa di koridor ekonomi Riau, sekaligus mendorong pertumbuhan kawasan industri dan logistik.
Jembatan Siak VI sendiri memiliki panjang bentang utama 97,5 meter dan panjang sisi masing-masing 59,5 meter.
Jalan tol ini dirancang dengan lebar 3,6 meter per lajur, dua lajur di setiap jalur, serta kecepatan rancang hingga 100 kilometer per jam.
Tol Lingkar Pekanbaru akan memiliki tiga gerbang masuk dan keluar, yakni di Rimbo Panjang, Jalan Siak, dan Muara Fajar, untuk mempermudah mobilitas masyarakat di wilayah perkotaan dan sekitarnya.
Fokus pembangunan saat ini diarahkan pada wilayah Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar, terutama di lahan yang sudah bebas.
Ruas tol ini melintasi sejumlah kawasan strategis seperti Muara Fajar, Rumbai Bukit, Agrowisata, Palas, dan Sri Meranti di Pekanbaru, serta Karya Indah, Rimbo Panjang, Tarai Bangun, dan Kualu di Kabupaten Kampar.
"Dengan selesainya tol lingkar ini nanti, arus kendaraan dari arah luar kota tidak lagi menumpuk di pusat Pekanbaru. Ini menjadi solusi jangka panjang bagi persoalan kemacetan sekaligus mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi daerah," pungkasnya.