PEKANBARU - Pemprov Riau sudah menetapkan status siaga darurat bencana, masyarakat diajak untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana yang kapan saja bisa terjadi.
Wakil Ketua DPRD Riau, Budiman Lubis menyampaikan, masyarakat harus menjadi bagian dari kesiapan menghadapi bencana agar tidak panik dan sudah memiliki langkah mitigasi yang tepat.
"Masyarakat harus diedukasi dan diberikan informasi terkait ancaman bencana tersebut. Jangan sampai masyarakat tidak siap," ucapnya, Rabu (10/12/2025).
Kesiapan pemerintah daerah sangat menentukan keberhasilan penanganan darurat di wilayah yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS), lokasi paling rawan terhadap potensi banjir dan longsor.
Dikatakannya, dengan menyiapkan kebutuhan logistik dan peralatan penanganan bencana seperti menyediakan perahu evakuasi, alat penyelamatan, serta alat berat untuk menangani saat kondisi darurat.
"Ketersediaan logistik menjadi hal utama dalam penanganan bencana. Jangan sampai masyarakat yang terdampaj kesulitan akses makanan, obat-obatan dan kebutuhan lainnya yang harus dipersiapkan dari sekarang," tegasnya.
Berdasarkan pemetaan terbaru Pemprov Riau menunjukkan tingginya bencana di wilayah Riau yang harus menjadi perhatian serius.
Terdapat 206 desa/kelurahan yang kini masuk kategori kawasan rawan bencana tersebar di 12 kabupaten/kota, dengan 170 desa di 93 kecamatan rawan banjir, dan 36 desa di 23 kecamatan rawan longsor.
DPRD Riau juga mendorong pemerintah daerah agar memperkuat koordinasi penanggulangan bencana dari tingkat provinsi hingga ke desa secara cepat dan terukur.