PEKANBARU - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau menyoroti rendahnya kepedulian terhadap keindahan kota, khususnya pada ikon budaya daerah.
Salah satu yang menjadi perhatian serius adalah Tugu Zapin di Jalan Jenderal Sudirman, tepat di kawasan strategis depan Kantor Gubernur Riau.
Anggota DPRD Riau, Manahara Napitupulu menilai, kondisi Tugu Zapin yang merepresentasikan seni tradisional Melayu Riau kini memprihatinkan dengan sejumlah bagian tugu tampak rusak, tidak terawat, dan mengganggu pemandangan kota.
“Saya sering melintas di sana. Jujur, sakit mata melihat kondisi Tugu Zapin seperti tidak terurus. Jaring pada sarung penari sudah rapuh, besinya terlihat," kata Manahara, Rabu (17/12/2025).
"Bagaimana kepedulian pemerintah? Gubernur pulang pergi melewati tugu itu, kondisinya sangat merusak keindahan kota dan jelas sudah rusak,” sambungnya.
Politisi Partai Demokrat tersebut mempertanyakan keseriusan Pemprov Riau dalam menjaga dan merawat aset budaya yang telah ada.
Menurutnya, perbaikan dan penataan estetika kota tidak selalu harus menunggu anggaran besar.
“Apakah harus menunggu anggaran besar dulu baru bisa memperbaiki untuk memperindah kota? Padahal yang rusak itu aset yang sudah ada dan sangat penting secara simbolik,” ujarnya.
Sebagai anggota Komisi IV DPRD Riau, Manahara bahkan mempertanyakan apakah ada unsur pembiaran terhadap kerusakan Tugu Zapin tersebut.
“Apakah ini disengaja atau memang dibiarkan? Dari atas terlihat masih indah, tetapi jika dilihat dari bawah kondisinya rusak dan memprihatinkan,” pungkasnya.
Tugu Zapin sendiri dikenal sebagai simbol seni tari Zapin yang menjadi identitas budaya Melayu Riau.
Kondisi tugu yang rusak dinilai bertolak belakang dengan upaya pelestarian budaya dan citra Pekanbaru sebagai ibukota provinsi.