Penulis : Bambang Prayetno
DUMAI – Memanfaatkan lahan kosong untuk pertania, Edi membentuk kelompok tani Tuah Jaya yang sudah dibentuk sejak 2020 paska pandemi Covid19. Mereka membentuk Kelompok Tani Tuah Jaya yang menjadi wadah untuk meningkatkan perekonomian melalui pemanfaatan lahan tidur untuk pertanian, yang ada di Kelurahan Mekar Sari Kecamatan Dumai Selatan Kota Dumai, Riau.
Edi memanfaatkan lahan tidur seluas 1 hektar untuk berkebun, menanam cabai, pare, jagung dan sayur sayuran lainnya, berternak ayam dan sapi serta mengembangbiakkan maggot sebagai pakan ayam. Kelompok tersebut membuktikan bahwa lahan sekecil apa pun bisa menjadi sumber kehidupan asal mau berusaha.
Sambil berjalan mengelilingi area Perkebunan Jagung miliknya, Kamis (23/10/2025) Edi menceritakan bahwa, lahan ini dulunya gersang dan tidak dimanfaatkan oleh pemiliknya. Berkat komunikasi yang baik antara dirinya dan pemilik lahan, kelompok Tani Tuah Jaya mendapat kepercayaan untuk mengelola lahan kosong tersebut menjadi lahan yang produktif, yaitu untuk perkebunan dan peternakan.
Lahan seluas 1 hektar yang dulunya terbengkalai, kini menjadi Perkebunan yang produktif, tidak hanya untuk ladang, lahan tersebut juga untuk berternak ayam dan sapi sehingga menumbuhkan harapan baru bagi warga setempat khususnya warga di RT 03 Kelurahan Mekar Sari Kecamatan Dumai Selatan, Kota Dumai, Riau.
Bantuan dari Pertamina RU II Dumai menjadi kunci sukses kelompok tani tersebut, dengan bantuan yang diberikan, Edi bersama anggota kelompoknya mampu mengembangkan pertanian berkelanjutan, meningkatkan pendapatan, dan mampu membantu Pemerintah Kota Dumai dalam upaya memperkuat ketahanan pangan lokal.
Edi Bersama anggota kelompok sebanyak 25 orang punya Jargon “Bertani dengan semangat gotong royong dan inovasi” dengan jargon itu, Edi berhasil membawa Kelompok Tani Tuah Jaya mengelola lahan pertanian secara semi-modern.
“Kami buat jargon itu dengan semangat kebersamaan, kami mau buktikan bahwa bertani di kota bukan hal mustahil,” ungkap Edi dengan bangga.
Sambil menyusuri jalan setapak di perkebunan jagung, Edi berkisah, dulunya ia bersama anggota kelompok membuat kebun ini dengan alat bantuan dari Pertamina Dumai. “Alhamdulillah kami dapat bantuan hand tractor dari Pertamina Dumai, alat tersebut kami gunakan untuk mengolah tanah Perkebunan ini, sementara sistem penyiraman menggunakan sprinkler juga bantuan dari Pertamina, sumber airnya dari embung yang kami bangun untuk menampung air hujan sebagai sumber irigasi, memastikan tanaman tetap terairi di musim kering,” terang Edi.
Selain Jagung, beragam komoditas hortikultura kami tanam dan tumbuh di lahan ini, seperti cabai rawit, pare, buah semangka, ubi dan tanaman lainnya. Agar buah dan sayurnya tumbuh subur, Edi mengarahkan kelompoknya untuk membuat pupuk organic menggunakan kotoran hewan, sekam, dan hasil fermentasi sampah rumah tangga.
“Buah - buahan dan sayuran yang ada di kebun ini menggunakan pupuk organic yang kami olah sendiri, sehingga hasil panennya sehat, lingkungan pun terjaga kelestariannya,” ungkap Edi dengan bangga.
Edi mengakui bahwa, perjalanan Tuah Jaya tidak lepas dari dukungan nyata PT KPI RU II Dumai. Sejak awal berdiri pada 2020, Pertamina hadir membantu dalam pengembangan program Budidaya Pertanian Terintegrasi. Bantuan yang diberikan meliputi pengolahan lahan, penyediaan pupuk, pembangunan sistem irigasi drip, serta pelatihan pembuatan pupuk organik.
Dan tidak itu aja, Kata Edi, Pertamina juga membantu kami membangun kandang ayam, membantu mesin penetas telur ayam untuk program budidaya ayam kampung, membangun rumah maggot untuk pakan, serta membantu pengadaan mesin pencacah rumput untuk pakan sapi. Dukungan ini, tentunya membuka peluang bagi kami, tidak hanya berkebun, kami juga didukung penuh oleh Pertamina tidak hanya berkebun tetapi juga untuk mengembangkan peternakan ayam, sapi dan maggot.
“Dulu kami hanya fokus menanam sayur dan buah-buahan, sekarang kami punya peternakan ayam, maggot, peternakan sapi, bahkan bantuan mesin pencacah rumput dari Pertamina setiap hari kami gunakan untuk membuat pakan sapi.” Paparnya.

(Salah satu anggota Kelompok Tani Tuah Jaya memperlihatkan hasil budidaya maggot yang dikelola secara mandiri. Budidaya ini menjadi inovasi kelompok dalam mengelola limbah organik sekaligus menghasilkan pakan ternak bernilai ekonomi/foto-bambang)
Hasil Nyata: Dari Lahan Tidur Menjadi Sumber Kehidupan
Jika kita lihat dari sisi lingkungan, kelompok Tuah Jaya tentunya membawa dampak positif bagi kelestarian lingkungan. Edi Bersama anggota kelompoknya, nyata berhasil menyelamatkan lahan sekitar 1 hektar, yang semula lahan kering menjadi lahan yang sangat produktif, diatas lahan tersebut, mereka juga mengolah hingga 300 kilogram sampah rumah tangga per hari menjadi bahan organik ramah lingkungan dan digunakan untuk pupuk.
Ditanya pendapatannya, Edi menjelaskan bahwa kelompok Tuah Jaya mencatat pendapatan Rp8,5 juta dari hasil cabai dan terong, serta menambah penghasilan dari penjualan maggot seharga Rp5.000 per kilogram. Tidak sampai disitu, untuk menambah penghasilan kelomponya, Edi bahkan memanfaatkan lahan yang masih kosong seluas seperempat hektar yang ia sulap menjadi ladang tumpangsari cabai rawit dan jagung. Dalam sebulan, mereka mampu memanen 200 kilogram cabai rawit, sementara jagung yang dipanen setiap tiga bulan menghasilkan hingga 760 kilogram. Dari hasil pertanian, kelompok ini berhasil menambah penghasilannya hingga Rp8 juta per bulan.
Menanam Harapan, Menuai Kemandirian
Tentunya, apa yang sudah dibangun oleh Edi dan anggota kelompok Tuah Jaya bukan sekadar usaha tani. Namun semangat gotong royong yang berhasil ia tumbuhkan Kembali sehingga anggotanya yang berasal dari warga RT 03 tersebut tertarik belajar pertanian dan peternakan untuk menciptakan kemandirian ekonomi. Dan ditambah dukungan penuh dari Pertamina RU Dumai menjadi katalisator penting dalam mewujudkan impian masyarakat Mekar Sari untuk hidup mandiri, produktif, dan ramah lingkungan tentunya.
Dibawah terik matahari siang, dari deretan tanaman jagung yang menghijau, Edi mengajak penulis berjalan melihat kandang Maggot yang letaknya berdampingan dengan kendang ayam, saat kami melintas, suara ayam bersahut-sahutan, seperti menyambut kedatangan kami. Dengan senyum bangga, Edi menunjukkan telur ayam kampung dari hasil ternak ayam, kata Edi awalnya hanya ada 2 ekor ayam Jantan dan 4 ekor ayam betina atau induk. 1 ekor ayam betina menghasilkan sebanyak 10 butir telur, menggunakan alat mesin penetas bantuan Pertamina saat ini jumlah keseluruhan ayam menjadi sebanyak 30 ekor.
“Yuk ke dalam, saya perlihatkan kandang maggot, nah ini dia maggot yang kami kembang biakkan, dua hari bisa 60 kg, maggot kami gunakan untuk pakan ayam, sisanya kami jual, bisa laku Rp5.000 per kilo.” Kata Edi sambil mengangkat salah satu kotak kayu yang berisi maggot.
Dengan senyum sederhana, Edi juga mengungkapkan, mesin pencacah pakan ternak, digunakan untuk menghidupi 12 ekor sapi. Kalau boleh bercerita, perjuangan ini tidak mudah, dari nol, dari ketidaktahuan, hingga akhirnya mampu mengelola lahan ini dengan baik menjadikan lahan peternakan terpadu, dan tentunya memberi kami penghasilan yang layak, semuanya berkat pendampingan dari Pertamina RU II Dumai. “Semua anggota kelompok semangat karena dukungan Pertamina yang konsisten sejak awal mendampingi kelompok ini. Pertamina bukan hanya memberikan bantuan alat, tapi juga pengetahuan dan pendampingan,” ujar Edi penuh rasa syukur.
Terakhir Edi berterima kasih kepada Pertamina RU II Dumai. Berkat bantuan dan pendampingan yang diberikan, kelompok Tuah Jaya bisa berkembang seperti sekarang. Dari lahan kosong yang dulunya tidak produktif, kini kami bisa menanam, beternak, bahkan menghasilkan pendapatan untuk keluarga.
Dukungan terhadap Kelompok Tani Tuah Jaya juga datang langsung dari Suhardi, Ketua RT 3 Kelurahan Mekar Sari, tempat kelompok ini berdiri. Pak RT sejak awal mendorong Edi salahsatu warganya untuk mengembangkan potensi pertanian di RT 3. “Saya sangat mendukung Edi membentuk kelompok tani memanfaatkan tanah tidur menjadi tanah yang produktif. Keberadaan Kelompok Tani Tuah Jaya, banyak warga kami yang dulunya menganggur kini punya pekerjaan dan penghasilan tetap,” ujar Suhardi dengan wajah penuh semangat.
Menurut Suhardi, keberadaan kelompok tani Tuah Jaya berhasil mengubah tanah yang dulunya gersang menjadi hijau, juga membawa perubahan nyata sosial dan ekonomi masyarakat. Berkat kelompok Tuah Jaya, banyak Warga RT 3 yang sebelumnya tidak bekerja kini aktif ikut menanam, memelihara ternak, dan mengelola hasil panen. “Alhamdulillah, sekarang lahan yang dulu kosong dan tidak dikelola, saat ini disulap jadi sumber rezeki bagi banyak keluarga khususnya keluarga para anggota kelompok Tuah Jaya. Alhamdulillah, banyak warga kami bisa lebih mandiri dan tidak terlalu bergantung pada pekerjaan di luar,” lanjut Suhardi.
Dengan adanya dukungan dari Pertamina Dumai, Suhardi berharap Kelompok Tani Tuah Jaya terus maju dan berkembang. “Harapan kami Pertamina Dumai terus mendampingi kelompok tani ini. Dukungan Pertamina tentunya sangat berarti bagi kelompok Tuah Jaya,” tuturnya.

(Selain mengembangkan usaha di bidang pertanian, Kelompok Tani Tuah Jaya juga membudidayakan ternak sapi Bali sebagai upaya diversifikasi usaha dan peningkatan kesejahteraan anggota kelompok/foto-bambang)
Menariknya, Suhardi bukan hanya mendukung dari sisi kebijakan sebagai Ketua RT, tetapi juga turun langsung bergabung sebagai anggota kelompok tani. Sambil tertawa Suhardi pun mengaku dirinya salah satu anggota Kelompok Tuah Jaya.
“Ya, Saya sendiri ikut bekerja di lahan Tuah Jaya. Alhamdulillah, dari hasil menanam cabai, jagung dan ternak ayam bisa menambah penghasilan setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga,” ujarnya dengan senyum bangga.
Dukungan juga datang dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Dumai. Agus Winarno, selaku Sekretaris Dinas, memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya yang dilakukan Kelompok Tani Tuah Jaya dalam mengembangkan pertanian terpadu di kawasan perkotaan.
“Kami mengapresiasi dan mendukung kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Tani Tuah Jaya. Kelompok ini menjadi contoh nyata bagaimana masyarakat bisa berperan aktif dalam mengelola sumber daya yang ada di lingkungan mereka secara produktif dan berkelanjutan,” ujar Agus Winarno.
Ia berharap kelompok Tuah Jaya ini terus tumbuh dan menjadi inspirasi bagi kelompok lain di Kota Dumai. Menurutnya, semangat kemandirian dan inovasi yang ditunjukkan Tuah Jaya sejalan dengan visi Pemerintah Kota dalam memperkuat sektor pertanian lokal.
“Semoga Kelompok Tani Tuah Jaya bisa terus berkembang dan menjadi bagian penting dalam upaya Pemerintah menjaga ketahanan pangan, khususnya di wilayah Kota Dumai,” tambahnya.
Agus juga menilai, kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha seperti dukungan Pertamina RU Dumai terhadap Kelompok Tuah Jaya merupakan wujud nyata sinergi yang dapat mempercepat terwujudnya pertanian berkelanjutan dan kemandirian pangan di tingkat kota. “Program ini sangat positif, tidak hanya membantu ekonomi masyarakat, tapi juga memperkuat fondasi ketahanan pangan daerah,” tutupnya.
Kisah sukses Kelompok Tani Tuah Jaya juga mendapat perhatian dan apresiasi langsung dari Wali Kota Dumai, H. Paisal. Ia menyampaikan rasa bangga atas keberhasilan warganya yang mampu memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan produktif untuk kesejahteraan masyarakat.
“Tentunya kita sangat bangga melihat semangat warga Kelurahan Mekar Sari, khususnya Kelompok Tani Tuah Jaya, yang berhasil memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan pertanian produktif. Keberhasilan Tuah Jaya menunjukkan bahwa sektor pertanian masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan di wilayah perkotaan, terutama bila dikelola dengan inovasi dan kerja sama yang baik antara masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha. Mereka tidak hanya menjaga lingkungan tetap hijau, tapi juga mendapat penghasilan tambahan untuk keluarga,” ujar H. Paisal, Wali Kota Dumai.
Kemandirian seperti ini yang kita harapkan, sehingga Masyarakat tidak hanya bergantung bekerja untuk menjadi karyawan di sebuah Perusahaan, tetapi mampu menciptakan pekerjaan sendiri dan tentunya akan membuka lapangan pekerjaan baru, salahsatunya yang dilakukan Kelompok Tani Tuah Jaya sejalan dengan semangat Pemerintah untuk mandiri secara ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Wali Kota juga mengapresiasi peran Pertamina RU Dumai yang telah menjadi mitra masyarakat dalam mendorong tumbuhnya program pemberdayaan ekonomi berbasis lingkungan. “Kolaborasi antara masyarakat dan Pertamina ini patut menjadi contoh. Jika sinergi seperti ini terus dijaga, saya yakin kelompok Tuah Jaya akan menjadi contoh dan panutan bagi kelompok lainnya dalam memperkuat sektor pertanian lokal untuk mendukung ketahanan pangan daerah. Kami tentu akan terus mendukung kegiatan positif seperti ini,” tutup H. Paisal.
Sementara, Agustiawan, Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI RU II Dumai menjelaskan, dukungan yang diberikan kepada Kelompok Tani Tuah Jaya merupakan bagian dari komitmen PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) RU II Dumai dalam mendorong kemandirian masyarakat melalui program pemberdayaan berbasis lingkungan.
“Sejak awal berdirinya, Kelompok Tani Tuah Jaya telah mendapat dukungan nyata dari Pertamina RU Dumai dalam pengembangan program pertanian berkelanjutan. Kami percaya, pertanian bukan hanya sektor ekonomi, tetapi juga pilar penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan ketahanan pangan masyarakat,” ujar Agustiawan.
Ia menjelaskan, berbagai bentuk bantuan telah diberikan untuk mendukung aktivitas kelompok, mulai dari pengolahan lahan, penyediaan pupuk, pembangunan sistem irigasi drip, hingga workshop pembuatan pupuk organik. Tak hanya itu, Pertamina RU Dumai juga membantu pembangunan kandang ayam, rumah maggot, serta menyediakan mesin pencacah rumput dan mesin penetas telur sebagai bagian dari sistem pertanian dan peternakan terintegrasi.
“Melalui dukungan ini, kami berharap Kelompok Tani Tuah Jaya dapat terus berkembang dan menjadi contoh penerapan praktik pertanian berkelanjutan di tingkat masyarakat. Program ini tidak hanya meningkatkan pendapatan warga, tetapi juga membantu menjaga ketahanan pangan lokal serta mendukung upaya pelestarian lingkungan,” tambahnya.
Agustiawan menegaskan bahwa dukungan Pertamina terhadap kelompok masyarakat seperti Tuah Jaya merupakan bentuk nyata kepedulian Perusahaan terhadap Masyarakat dan sebagai bentuk implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam operasional perusahaan.
“Pertamina berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat melalui program-program yang berkelanjutan dan berdampak langsung. Kami ingin tumbuh bersama masyarakat,” tutupnya. (*)