JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menegaskan agar PT Pertamina (Persero) meningkatkan kualitas pelayanan demi bisa bersaing dengan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta seperti Shell dan VIVO.
Bahlil menyebut, arahan tersebut sudah disampaikan langsung kepada Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, dan jajaran direksi lainnya.
“Saya sudah minta kepada Pak Simon (Direktur Utama Pertamina) agar memperbaiki pelayanan, memperbaiki kualitas, dan meningkatkan mutu layanan. Tujuannya agar Pertamina bisa kompetitif dengan swasta,” ujar Bahlil.
Selain meminta peningkatan mutu layanan, Bahlil juga mengungkapkan, SPBU swasta kini diperbolehkan membeli bahan bakar minyak (BBM) langsung dari Pertamina.
Namun, ada syarat yang harus dipenuhi, yakni bahan bakar yang dijual harus murni alias berbasis base fuel.
“Syaratnya adalah harus berbasis base fuel, artinya belum dicampur-campur. Jadi barangnya ibarat bikin teh. Kalau sebelumnya Pertamina menjual teh yang sudah jadi, sekarang cukup air panasnya saja. Nanti pencampurannya dilakukan di tangki masing-masing SPBU,” jelas Bahlil.
Kebijakan ini, menurut Bahlil, sudah disepakati Pertamina dan pihak SPBU swasta sebagai solusi win-win.
Bahlil menekankan pentingnya kejelasan kualitas melalui mekanisme joint surveyor. Artinya, sebelum BBM dikirim, akan ada pemeriksaan kualitas oleh pihak ketiga yang disetujui bersama antara Pertamina dan SPBU swasta.
“Agar tidak ada dusta di antara kita, kualitas BBM akan dicek dengan joint surveyor yang disepakati bersama,” tegasnya.
Selain itu, persoalan harga juga menjadi perhatian. Pemerintah meminta agar harga jual BBM ditetapkan secara adil, sehingga tidak merugikan salah satu pihak.
“Menyangkut harga, pemerintah ingin semuanya fair. Sekalipun Pertamina punya tugas, swasta juga harus diperlakukan sama. Tidak boleh ada yang dirugikan,” pungkasnya.