JAKARTA – PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga dan meningkatkan produktivitas industri kelapa sawit nasional. Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah melalui program replanting atau peremajaan sawit dengan menggunakan bibit unggul.
Chief Executive Officer (CEO) Astra Agro, Djap Tet Fa, dalam kunjungan media ke LKBN ANTARA di Jakarta, Jumat (22/8/2025), mengungkapkan bahwa perusahaan secara konsisten melakukan replanting setiap tahun dengan luas area sekitar 8.000 hektare.
“Replanting menjadi langkah penting untuk meningkatkan produktivitas crude palm oil (CPO) sekaligus menjaga pasokan untuk memenuhi permintaan domestik dan ekspor di masa mendatang,” ujar Djap Tet Fa.
Ia menambahkan, kebutuhan CPO diperkirakan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan kebutuhan energi baru terbarukan. Karena itu, replanting bukan sekadar mengganti tanaman lama, tetapi juga investasi jangka panjang bagi masa depan industri sawit Indonesia.
Tanaman sawit yang telah melewati masa produktif akan digantikan dengan bibit unggul yang memiliki potensi hasil lebih tinggi serta ketahanan lebih baik terhadap penyakit.
“Kami berharap dengan penggunaan bibit unggul dan penerapan good agricultural practices (GAP), produktivitas CPO perusahaan dapat terus meningkat,” tambahnya.
Astra Agro juga memperkenalkan tiga bibit unggul terbaru, yaitu DxP AAL Nirmala MRG, DxP AAL Lestari MRG, dan DxP AAL Sejahtera MRG. Ketiga bibit ini diklaim lebih tahan terhadap penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh jamur Ganoderma sp., salah satu ancaman utama produktivitas perkebunan sawit nasional.
“Salah satu upaya kami mengatasi masalah ini adalah dengan melakukan penelitian dan pengembangan bibit unggul yang tahan serangan Ganoderma sp., sekaligus menerapkan kultur teknis yang baik untuk memastikan hasil produksi tetap optimal,” jelasnya.