JAKARTA - Dua Koperasi Unit Desa (KUD) mitra Asian Agri hari ini resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) atau replanting bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan pihak perbankan sebagai penyalur dana PSR. Acara yang berlangsung di Hotel Aryaduta, Jakarta, menandai langkah strategis dalam upaya meningkatkan produktivitas petani plasma melalui program replanting kebun kelapa sawit.
Dua KUD yang menerima dana PSR pada kesempatan tersebut Adalah KUD Sejahtera dari Desa Makmur, Kecamatan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, seluas 179 hektar dengan jumlah pekebun sebanyak 78 orang, serta KUD Kebun Sawit Harapan dari Desa Gabung Makmur, Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Siak, Riau, seluas 219 hektar dengan jumlah pekebun sebanyak 95 orang.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Penyaluran Dana Sektor Hulu BPDPKS, Normansyah Hidayat Syahruddin, berpesan kepada para ketua dan pengurus KUD untuk menggunakan dana PSR secara Amanah dan bertanggungjawab. "Dana ini harus dimanfaatkan sebagaimana mestinya agar dapat meningkatkan kesejahteraan anggota serta mendukung keberlanjutan usaha para petani," ujarnya.
Replanting atau penanaman kembali bukan sekadar mengganti tanaman yang sudah melewati masa produktif. Langkah ini merupakan strategi penting untuk mengembalikan produktivitas kebun kelapa sawit yang menurun akibat usia tanaman, sekaligus menjaga keberlangsungan pendapatan petani. Selain itu, replanting juga mendorong efisiensi dan intensifikasi lahan. Dengan dukungan pendanaan dari program PSR dan pembinaan teknis berkelanjutan, petani mitra diharapkan dapat melakukan penanaman kembali secara lebih cepat dan menerapkan praktik budidaya yang lebih produktif dan berkelanjutan. Dengan replanting maka dapat memberikan manfaat ekonomi dan juga mendukung keberlanjutan industri kelapa sawit dan lingkungan.

Manager Plasma Asian Agri, Hendra Saragih menjelaskan bahwa dukungan pendanaan dan pendampingan teknis menjadi faktor kunci keberhasilan program replanting. "Hadirnya pendanaan dan program pendampingan memastikan proses replanting berjalan sesuai standar teknis dan memenuhi aspek ekonomi. Kami mendampingi petani sejak tahap pembiayaan, masa tanam, hingga pasca-pelunasan, sehingga kebun yang dibangun kembali mampu mencapai produktivitas optimal dan menjaga stabilitas pendapatan para petani. Pendampingan ini juga mempersiapkan petani untuk mengelola kebun secara lebih produktif dan berkelanjutan dalam jangka panjang." Ujarnya.
Sementara, Ketua KUD Sejahtera, Agus Sumiran menyatakan, "Pendanaan ini menjadi angin segar bagi para petani kami. Dengan dukungan ini, kami bisa memperbarui kebun dan meningkatkan hasil panen sehingga kesejahteraan anggota KUD Sejahtera dapat terjaga."
Suryadi, Ketua KUD Kebun Sawit Harapan, menambahkan, "Kami merasakan adanya dukungan penuh dari program ini, meskipun tetap menghadapi tantangan karena harus menunggu tanaman baru berproduksi. Dukungan pendanaan dan bimbingan teknis membuat kami lebih siap menghadapi masa transisi ini."
Program ini mendukung target keberlanjutan Asian Agri 2030, khususnya pada pilar kemitraan dengan petani. Perusahaan berkomitmen mendorong seluruh petani mitra untuk melaksanakan replanting sebagai langkah strategis dalam mengatasi penurunan hasil produksi.(Rls)