BUKITTINGGI – Asian Agri memberikan apresiasi kepada petani plasma mitra di Riau dan Jambi melalui program Premium Sharing Minyak Sawit Bersertifikasi 2024. Kegiatan ini digelar di Hotel Santika, Bukittinggi, Sumatra Barat, sebagai bentuk penghargaan atas konsistensi dan komitmen petani plasma dalam menerapkan praktik perkebunan berkelanjutan sesuai standar sertifikasi.
Program tersebut mencatat total premium sharing sepanjang 2024 mencapai sekitar Rp5,5 miliar. Dana ini disalurkan kepada 76 KUD dan berdampak pada lebih dari 30.000 petani. Capaian tersebut memperkuat komitmen Asian Agri dalam meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus mendukung pengelolaan kelapa sawit yang ramah lingkungan.
Head of Partnership Asian Agri, Rudy Rismanto, mengatakan bahwa sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) membuat produk kelapa sawit dari petani mitra dapat diterima pasar internasional, termasuk Eropa yang mensyaratkan produk berkelanjutan.
“Premi yang diterima petani akan digunakan untuk peningkatan produktivitas dan perbaikan infrastruktur. Selain itu, premi juga bermanfaat untuk memperbaiki fasilitas KUD serta mendukung alternatif sumber pendapatan. Dengan demikian, industri sawit berkelanjutan tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga menguntungkan bagi petani,” jelas Rudy.
Ia melanjutkan, kerja sama yang baik antara perusahaan dan petani menjadi kunci dalam menjaga praktik kelapa sawit berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan filosofi Asian Agri bahwa perusahaan harus memberi manfaat bagi masyarakat, negara, lingkungan, pelanggan, kemudian perusahaan itu sendiri.
“Kami yakin keberhasilan yang diraih generasi pertama petani mitra bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga dapat diwariskan kepada generasi berikutnya, terutama dalam mendukung proses replanting kebun kelapa sawit yang produktivitasnya menurun. Dengan dukungan yang berkelanjutan, kami ingin menciptakan siklus manfaat jangka panjang,” tambahnya.
Ketua KUD Karya Bersama, Subiyono, menyampaikan bahwa skema premium sharing membawa dampak signifikan bagi petani maupun kelembagaan KUD.
“Dengan adanya premium sharing, petani dan KUD sangat terbantu. Tahun 2026 nanti, dana ini akan kami gunakan untuk perbaikan dan perawatan jalan yang menjadi akses utama pengiriman Tandan Buah Segar ke pabrik. Infrastruktur yang baik tentu mendukung kelancaran operasional petani,” katanya.
Ia berharap kerja sama dengan Asian Agri terus berlanjut agar kesejahteraan petani meningkat dan KUD semakin mandiri.
KUD Karya Bersama telah menjalankan program replanting kemitraan bersama Asian Agri. Saat ini tanaman berumur 49 bulan dengan rata-rata produktivitas mencapai 2 ton per hektare per bulan.
Ketua KUD Makmur Rezeki, Waluyo, juga menegaskan bahwa manfaat premium sharing sangat terasa dalam memperkuat kelembagaan.
“Dana yang kami terima akan dialokasikan untuk kebutuhan strategis, seperti perbaikan gudang pupuk dan herbisida, peningkatan jalan, penambahan alat pelindung diri (APD) bagi petani, hingga penyediaan kandang burung hantu sebagai upaya pengendalian hama alami. Dengan begitu, praktik budidaya bisa semakin ramah lingkungan,” jelasnya.
Waluyo berharap KUD Makmur Rezeki dapat terus berkembang bersama Asian Agri, sehingga manfaatnya dirasakan lebih luas oleh anggota dan masyarakat sekitar.
Melalui pemberian premi ini, Asian Agri berharap dapat menghadirkan investasi jangka panjang bagi petani dan KUD, sehingga keberlanjutan industri sawit dapat diwariskan dari generasi ke generasi dan memberikan manfaat bagi masyarakat maupun lingkungan.(Rls)