PADANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terus mendorong percepatan pembangunan Jalan Tol Padang–Pekanbaru yang masih terkendala pembebasan lahan. Upaya terbaru ditempuh dengan pendekatan sosial dan budaya, termasuk penyesuaian rute alternatif agar proyek dapat segera diselesaikan.
Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy, mengatakan percepatan pembangunan tidak bisa hanya mengandalkan langkah teknis. Menurutnya, keterlibatan dan pemahaman masyarakat menjadi faktor kunci agar proyek strategis nasional tersebut berjalan lancar.
“Pembangunan ini sudah berjalan selama tujuh tahun, dan itu waktu yang cukup lama. Diperlukan terobosan baru agar ruas tol di wilayah Sumbar bisa segera tuntas,” ujarnya, Selasa (4/11/2025).
Vasko menegaskan, hambatan yang muncul selama ini bukan semata-mata masalah teknis. Ia menilai pemahaman terhadap adat dan karakter masyarakat Minangkabau juga berperan penting dalam proses pembebasan lahan.
“Orang Minang itu tidak sulit, asal tahu cara mendekatinya. Kalau komunikasinya benar, mereka justru akan membantu,” katanya.
Ia menargetkan pembangunan tahap kedua ruas tol tersebut dapat rampung dalam tiga hingga empat tahun ke depan. Untuk itu, Vasko meminta jajaran Pemprov Sumbar meningkatkan koordinasi dengan PT Hutama Karya selaku pengembang proyek, termasuk menyiapkan alternatif trase yang memperhatikan keseimbangan aspek teknis dan sosial.
“Pertimbangan sosial jangan sampai menjadi penghambat. Justru dari situ harus lahir solusi,” ucapnya.
Vasko juga menekankan pentingnya sinergi lintas pihak agar target penyelesaian proyek dapat tercapai. “Yang penting kita satu suara, jalan bersama. Saya optimistis tol ini bisa selesai tepat waktu,” tambahnya.
Sementara itu, Vice President Divisi Perencanaan PT Hutama Karya, Dhono Nugroho, menyambut baik dukungan Pemerintah Provinsi Sumbar terhadap percepatan pembangunan tol tersebut.
“Kami mendapat dukungan besar dari Pemprov Sumbar, dan hal ini membuat kami semakin optimistis pembangunan jalan tol di wilayah Sumbar dapat diselesaikan secepat mungkin,” ujarnya.
Proyek Tol Trans Sumatera ruas Padang–Pekanbaru memiliki panjang total 255,06 kilometer. Adapun segmen yang melintasi wilayah Sumbar meliputi Bangkinang–Pangkalan (22 km), Pangkalan–Payakumbuh (34,95 km), Payakumbuh–Bukittinggi (32,8 km), Bukittinggi–Sicincin (40,01 km), dan Sicincin–Padang (36,6 km).
Pembangunan tol ini termasuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Penetapan proyek tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 16 Tahun 2025 tentang perubahan daftar Proyek Strategis Nasional, yang ditandatangani oleh Airlangga Hartarto pada 24 September 2025.