MERANTI - Kepulauan Meranti kembali menjadi sorotan setelah Polda Riau bersama Polres Kepulauan Meranti berhasil membongkar jaringan besar peredaran narkotika.
Dalam operasi tersebut, empat orang pelaku berhasil ditangkap dengan barang bukti narkoba dalam jumlah mencengangkan: 30 kilogram sabu, 24 kilogram Happy Water Lamborghini, dan 1.034 bungkus catridge vape berisi narkotika berbagai merek. Diduga narkotika jenis ini dipasok dari Malaysia.
Wakapolda Riau Brigjen Jossy Kusumo menyampaikan bahwa pengungkapan ini merupakan hasil kerja keras dan sinergi semua pihak yang terlibat dalam pemberantasan narkoba di wilayah Riau.
"Ini adalah pesan tegas bahwa tidak ada ruang bagi pelaku kejahatan narkotika di wilayah hukum Riau. Kami akan tindak tegas dan tuntas siapa pun yang merusak masa depan generasi muda," ujar Brigjen Jossy.
Empat pelaku yang ditangkap masing-masing berinisial N (24), Y (19), J (20), dan TS (35). Mereka memiliki peran berbeda dalam jaringan tersebut, dari kurir hingga pengendali distribusi. Wakapolda menegaskan bahwa jika ada pelaku yang mencoba melarikan diri atau melawan saat ditangkap, tindakan tegas akan diambil.
"Kami tidak akan segan bertindak tegas, bila perlu ditembak di tempat jika membahayakan petugas," tegasnya.
Kasus ini disebut sebagai pengungkapan narkoba terbesar dalam sejarah Polres Kepulauan Meranti. Kepala BNN Provinsi Riau, Brigjen Christ Reinhard Pusung, mengapresiasi langkah cepat dan profesional dari pihak kepolisian.
“Ini pengungkapan terbesar sepanjang sejarah Polres Kepulauan Meranti. Kami memberikan apresiasi tinggi atas sinergi dan dedikasi luar biasa dari jajaran Polda Riau,” kata Brigjen Christ.
Ia juga memberikan peringatan keras kepada masyarakat mengenai modus baru peredaran narkoba. Barang haram kini dikemas dalam bentuk produk-produk yang tampak legal seperti minuman cair berlabel 'Happy Water' dan catridge vape dengan merek-merek menarik seperti Popeye atau Lamborghini.
“Happy Water ini bukan air minum biasa, melainkan cairan mengandung zat psikotropika yang berbahaya dan adiktif. Begitu juga dengan vape yang tampak seperti rokok elektrik biasa, bisa jadi itu narkoba cair,” jelasnya.
Ia mengimbau masyarakat, terutama orang tua, untuk lebih waspada terhadap penggunaan vape dan produk sejenis oleh anak-anak dan remaja.
“Jangan anggap remeh. Bisa jadi yang mereka hisap adalah narkoba cair yang mematikan,” tutupnya dikutip dari MCRiau.