ROHIL - Kepolisian akhirnya berhasil mengidentifikasi dua dari total 11 jenazah yang ditemukan mengapung di perairan Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rohil.
Kedua korban diketahui merupakan warga Tanjung Balai Asahan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Kasat Polairud Polres Rohil, AKP Charisma Fajar Angkasa Putra menyampaikan, identitas dua korban yang telah terungkap yakni Andri Manik (40) dan Darwis (47).
“Kedua jenazah sudah berhasil diidentifikasi dan telah dijemput pihak keluarga,” ujar AKP Charisma.
Sementara itu, sembilan jenazah lainnya hingga kini masih belum diketahui identitasnya.
Proses identifikasi mengalami kendala serius lantaran kondisi jenazah yang sudah rusak parah akibat terlalu lama berada di laut.
Menurut Charisma, titik penemuan 11 jenazah tersebut berada di wilayah laut lepas atau jalur pelayaran tanker (line tanker) yang berbatasan langsung dengan perairan Sumut, yang merupakan jalur pelayaran strategis di Selat Malaka.
“Lokasi penemuan menguatkan dugaan bahwa para korban berasal dari wilayah Sumut,” jelasnya.
Ia menambahkan, sebagian besar kondisi jenazah sudah sulit dikenali karena bagian kepala, tangan dan kaki mengalami kerusakan, bahkan beberapa anggota tubuh tidak lagi utuh.
“Kami menduga jenazah-jenazah ini sudah beberapa hari berada di laut. Kondisinya sudah membusuk dan rusak, sehingga proses identifikasi menjadi sangat sulit,” tuturnya.
Polisi juga menerima informasi awal terkait adanya insiden kapal tenggelam di wilayah tersebut.
Disebutkan, terdapat kapal kargo dari Belawan serta kapal nelayan asal Tanjung Balai Asahan yang dilaporkan mengalami musibah.
“Diduga para korban mengalami kecelakaan laut akibat angin kencang dan gelombang besar di perairan Selat Malaka,” ungkapnya.
Sebelumnya, warga Rohil dihebohkan dengan penemuan belasan jenazah yang mengapung di laut dalam beberapa hari terakhir. Seluruh jenazah ditemukan di perairan Panipahan tanpa identitas.
Camat Pasir Limau Kapas, Yahya Khan mengatakan, jenazah-jenazah tersebut pertama kali ditemukan nelayan saat melaut mencari ikan.
Selanjutnya, proses evakuasi dilakukan oleh tim gabungan TNI dan Polri.
“Penemuan jenazah ini terjadi di waktu dan lokasi yang berbeda. Selama beberapa hari berturut-turut nelayan menemukan jenazah mengapung di laut. Total ada 11 jenazah,” ujar Yahya, Jumat (12/12/2025).
Yahya menyebutkan, seluruh jenazah ditemukan dalam kondisi membusuk dan membengkak akibat terlalu lama berada di dalam air laut.
“Kami mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya agar segera melapor kepada pihak berwajib guna mempermudah proses identifikasi,” pungkasnya.