INHU - Melayu tempo dulu, suasana itulah yang menjadi gambaran kental saat acara Runding Seni Budaya dan Pariwisata Indragiri Hulu dihelat di Mizu Squash & Coffee, Kampung Dagang, Rengat, Jumat (1/8/2025) malam.
Tamu dengan berpakaian Melayu, iringan musik kompang dan gambus hingga obor yang menerangi area kafe mewarnai suasana malam itu.
Runding budaya ini adalah kali pertama dilaksanakan sebagai forum bertemunya para pegiat, komunitas seni dan budaya Inhu untuk berdialog.
Tidak hanya dari Rengat, bahkan peserta yang terdiri dari berbagai sanggar, tokoh seni/budaya dan sekolah itu juga berasal dari kecamatan lain, termasuk Batang Cenaku.
Bupati Ade Agus Hartanto yang hadir langsung dalam acara tersebut datang dengan mengenakan baju melayu berpadu tanjak.
Didampingi Wakil Ketua DPRD Adek Chandra dan Kadisporapar Atan SP, ketiganya kemudian duduk bersila diatas pelaminan khas Melayu.
Owner Mizu Coffee, Raja Roni, mengungkapkan bahwa gagasan kegiatan ini berasal dari inisiatif komunitas yang tergabung dalam Runding Budaya Indragiri (RBI) diantaranya Dina, Deri, Walmi, Azi, Angga dan Nowi. Tujuannya tak lain untuk memajukan seni dan budaya lokal secara berkelanjutan.
Ke depan pihaknya siap mengagendakan forum Runding secara rutin, sekaligus menjadi wadah bagi para komunitas yang ingin menampilkan karya dan seni.
Wacana menjadikan Kampung Dagang sebagai kawasan Kampung Melayu juga jadi rencana besar RBI ke depan.
Sementara itu, Bupati Ade memberikan apresiasi atas kegiatan ini. Ia bahkan kagum saat tau para pegiat seni dan budaya Inhu telah banyak menorehkan prestasi.
"Acara malam ini bagi saya adalah representasi dari kekuatan budaya melayu yang kita punya. Semoga ini jadi langkah awal untuk menghidupkan kembali seni dan budaya Inhu," ujarnya.
Bupati Ade juga menyampaikan wacana tentang penyelenggaraan event seni dan budaya secara rutin dua kali sebulan.
Penulis: Andri
Editor: Riki