SELATPANJANG - Setelah melalui masa tunggu yang cukup panjang demi terbitnya Persetujuan Teknis (Pertek) dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), akhirnya titik terang itu datang juga. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti kembali bergerak cepat, menyempurnakan struktur organisasinya melalui pelantikan pejabat eselon III dan IV.
Sebanyak 28 wajah baru yang akan mengisi jabatan baru terdiri dari pejabat administrator dan pejabat pengawas resmi dilantik dan diambil sumpah jabatannya oleh Wakil Bupati Muzamil Baharudin pada Senin (7/7/2025) pagi.
Sebenarnya ada 32 orang pejabat yang akan dilantik hari ini, namun 4 orang lainnya belum mengkonfirmasi kehadirannya dan rata-rata masih di luar daerah.
Bertempat di Aula Kantor Bupati, pelantikan itu menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Daerah dalam merespons dinamika organisasi serta kebutuhan akan penyegaran birokrasi.
Dalam agenda pelantikan tersebut turut dihadiri Ketua DPRD Kepulauan Meranti, H Khalid Ali yang secara bersamaan istrinya juga ikut dilantik, selanjutnya juga tampak hadir. sekretaris Daerah, Bambang Suprianto dan beberapa kepala OPD.
Ini adalah bagian dari kebijakan strategis yang telah disusun. Ini adalah bagian mengevaluasi struktur birokrasi yang menjadi tulang punggung roda pemerintahan di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Mereka yang dilantik kali ini mencakup jabatan strategis, mulai dari Kepala Bidang, Sekretaris Dinas, Camat, Sekretaris Kecamatan, Lurah, Kepala Sub Bagian, hingga Kepala Seksi di berbagai OPD lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti. Proses seleksi berlangsung sesuai mekanisme dan telah mengantongi persetujuan teknis BKN — sebuah prosedur wajib dalam sistem meritokrasi kepegawaian.
Ini merupakan pelantikan keempat dalam masa kepemimpinan duet Bupati AKBP (Purn) H. Asmar dan Wakil Bupati Muzamil Baharudin yang baru dilantik pada 20 Februari 2025 lalu. Artinya, sejak dilantik lima bulan lalu, pasangan ini menunjukkan konsistensinya dalam melakukan penataan birokrasi yang dinamis dan progresif.
Langkah ini tentu akan menjadi barometer awal dari gaya kepemimpinan Asmar-Muzamil dalam lima tahun ke depan. Masyarakat kini menanti, apakah perubahan yang digagas lewat evaluasi ini mampu menciptakan birokrasi yang lebih profesional, responsif, dan dekat dengan kebutuhan rakyat.
Di bawah kepemimpinan yang baru, harapan pun kembali tumbuh agar mesin pemerintahan tak hanya berjalan, tetapi berlari menuju pelayanan publik yang lebih baik dan tata kelola yang lebih transparan.
Dalam pidatonya, Muzamil menegaskan pentingnya integritas dan loyalitas para pejabat yang baru dilantik. Ia juga berpesan agar jabatan tidak dijadikan sekadar simbol kekuasaan, melainkan sebagai ladang pengabdian dan pelayanan.
“Saudara-saudari yang dilantik hari ini adalah bagian dari wajah pemerintahan. Tunjukkan bahwa Anda layak dipercaya, mampu bekerja secara profesional, dan siap melayani masyarakat dengan sepenuh hati,” tegas Muzamil.
Pelantikan ini menjadi angin segar bagi percepatan pembangunan di Kepulauan Meranti. Di tengah tantangan geografis dan kompleksitas tata kelola wilayah kepulauan, kebutuhan akan birokrasi yang tangguh, adaptif, dan berorientasi pada pelayanan publik menjadi krusial.
Tak hanya sebagai rutinitas administratif, pelantikan ini juga mencerminkan upaya Pemkab Kepulauan Meranti dalam memastikan bahwa setiap lini pemerintahan diisi oleh sosok yang tepat, sesuai kompetensi dan kebutuhan organisasi.
Kini, harapan masyarakat melekat di pundak para pejabat yang baru saja dilantik. Mereka dituntut untuk segera beradaptasi, memahami tanggung jawab, serta membawa semangat baru dalam melayani.
Satu hal yang pasti yakni dalam birokrasi, jabatan adalah amanah, bukan hadiah. Dan di tanah sagu yang sarat harapan ini, amanah itu harus ditebus dengan kerja nyata.
Di hadapan puluhan pejabat yang baru saja dilantik, Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Muzamil Baharudin, berdiri dengan sorot mata penuh keyakinan. Di tangan mereka kini terpikul amanah baru dan bukan sekadar rotasi jabatan, tapi bagian dari strategi besar membentuk birokrasi yang solid dan dinamis.
Mereka sudah mengucapkan sumpah jabatan dengan baik dan benar, hal itu pula yang menjadi keyakinan Muzamil bahwa pejabat yang telah dilantik akan benar-benar membantu pemerintahannya.
“Pelantikan ini bukan sekadar formalitas. Ini bagian dari penyegaran organisasi, peralihan tugas yang diharapkan mampu memberi suasana baru dan memperkaya pengalaman kerja para aparatur kita,” ujar Muzamil lugas di hadapan hadirin.
Pelantikan ini sebagai bagian dari agenda reformasi birokrasi yang sudah dirancang sejak awal kepemimpinannya bersama Bupati AKBP (Purn) H. Asmar.
Muzamil tak sekadar berbicara tentang rotasi. Ia menyampaikan makna di balik pergerakan roda birokrasi ini. Mutasi bukanlah akhir atau awal semata, tapi proses pematangan aparatur sipil negara (ASN) untuk nantinya mampu memikul tanggung jawab lebih besar.
Muzamil secara lugas juga menyampaikan bahwa mutasi ini tidak ada dendam politik tidak ada persoalan pribadi. Terhadap yang dilantik juga tidak ada hubungan saudara namun murni berdasarkan jenjang karier ASN
“Ini adalah bagian dari jenjang karier. Bukan titipan, bukan transaksional, dan tentu bukan karena kedekatan personal. Saya tegaskan, tidak ada satu pun yang dilantik hari ini merupakan saudara atau keluarga saya, juga tidak dari pihak Bupati,” tegasnya disambut senyum para pejabat yang hadir.
Pernyataan ini menjadi penegasan penting di tengah berbagai opini publik yang sering kali mencurigai mutasi sebagai arena politik balas budi. Muzamil, dengan nada tegas tapi tetap sejuk, menjawab isu tersebut secara terang.
"Perlu disampaikan bahwa mutasi ini tidak ada dendam politik tidak ada persoalan pribadi, dan kami juga tidak menerima transaksional untuk pelantikan ini. Yang dilantik hari ini adalah yang memang telah menekuni karir sebagai pegawai negeri dari awal dan tidak satu orang pun yang dilantik hari ini ada saudara saya tidak ada keluarga saya tidak ada juga keluarga Bupati. Kami betul-betul menilai kinerja Bapak Ibu sekalian. Yang kami nilai adalah kerja keras dan pengabdian. Itu saja,” tambahnya.
Lebih dari itu, Wakil Bupati juga mengingatkan bahwa pelantikan hari ini bukan yang terakhir. Evaluasi akan terus dilakukan secara berkala, dan bukan tidak mungkin akan ada pelantikan lanjutan jika ditemukan ketidaksesuaian dalam struktur birokrasi yang berjalan.
“Kalau ditemukan pelantikan yang menurut kami tidak wajar, maka akan kami tinjau kembali. Jangan ada yang merasa nyaman sebelum menunjukkan kinerja terbaik,” ucapnya.
Ia bahkan menginstruksikan Sekretaris Daerah untuk segera mengeluarkan surat edaran agar tak ada ASN yang meninggalkan Meranti tanpa izin, karena masa penilaian dan penyempurnaan struktur pemerintahan masih terus berlangsung.
"Untuk itu saya perintahkan Sekda untuk membuat surat edaran agar tidak ada pegawai yang meninggalkan Meranti karena kita akan melakukan evaluasi dan jika perlu akan dilakukan pelantikan lagi," ujarnya.
Dalam penutupnya, Muzamil kembali mengingatkan tentang arah besar yang ingin dicapai yakni menjadikan Meranti sebagai negeri unggul, agamis, dan sejahtera. Sebuah misi yang tidak bisa dicapai hanya oleh satu-dua orang, tapi butuh gotong royong seluruh elemen pemerintahan.
“Yakinlah, Bapak dan Ibu yang berada di hadapan saya hari ini adalah putra-putri pilihan. Jadilah penggerak, bukan hanya pengikut. Mari kita buktikan bahwa birokrasi Meranti bukan hanya kuat dalam struktur, tapi juga dalam dedikasi dan semangat melayani,” pungkasnya dengan penuh harap.
Adapun yang dilantik adalah untuk menduduki posisi kosong yang ditinggalkan karena banyak nya pejabat yang pindah ke luar daerah. Mereka diantaranya Muhammad Nazir yang sebelumnya sebagai Camat Merbau kini dilantik sebagai Camat Tebing Tinggi Barat, Syaherullah yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Kecamatan Rangsang Pesisir dilantik sebagai Camat Rangsang Pesisir.
Selanjutnya Wan Jumiati yang menjabat sebagai Sekretaris Kecamatan Merbau dilantik sebagai Camat Merbau.
Marzlin Jamal sebagai Kepala Seksi Pemerintahan pada Kantor Camat Tebing Tinggi Timur dilantik sebagai Camat Tebing Tinggi Timur. Setu sebelumnya Camat Rangsang dilantik sebagai Sekretaris Dinas Perhubungan.
Ade Suhartian sebagai Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada BPBD kini dilantik sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan, selanjutnya Sukri sebelumnya sebagai Sekretaris Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dilantik sebagai Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam pada Sekretariat Daerah. Jabatan lama Ade diganti
Haslam Joko, ST sebelumnya sebagai Kepala Bidang Sarana dan Prasarana pada UPT RSUD.
Fajarrullah, S.Farm sebelumnya sebagai Kepala Bidang Pemberdayaan Ekonomi Desa dan Lembaga Desa pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) kini dilantik sebagai Sekretaris DPMD. Jabatan lamanya diganti Aminnullah, S.Ag sebelumnya sebagai Sekretaris Kecamatan Rangsang Barat, kemudian posisi. Sekretaris kecamatan digantiSyamsul Bahri, ST yang sebelumnya menjaga sebagai Kepala Bidang Sarana dan Prasarana pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Maizathul Baizura, SH sebelumnya sebagai Kepala Bidang Pertanahan pada Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Lingkungan Hidup dilantik sebagai Kepala Bagian Hukum pada Sekretariat Daerah.
Hendri Zulyadi, SE sebelumnya Kepala Seksi Preservasi Jalan dan Jembatan pada Bidang Bina Marga Dinas PUPR dilantik sebagai
Kepala Bidang Sumber Daya Air pada Dinas PUPR menggantikan posisi Sugeng Widodo Kamajaya Nasrianto, ST yang kini menjabat Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas PUPR.
Mahmuddin, SE yang sebelumnya Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Program pada DPMD dilantik sebagai Kepala Bidang Pemberdayaan Ekonomi Desa dan Lembaga Desa pada DPMD.
Yuna Rahma Octavia, SH sebelumnya sebagai
Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Program pada Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran kini dilantik sebagai Sekretaris Kecamatan Tebing Tinggi dan Idrus, SE sebelumnya sebagai Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum pada Kantor Camat Merbau naik jabatan sebagai Sekretaris Kecamatan Merbau.
Penulis : Ali Imroen