PEKANBARU — PT Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (KTB) mencatatkan kenaikan penjualan tipis sebesar 3,5% pada Agustus 2025. Berdasarkan data retail Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), total penjualan mencapai 2.066 unit, naik dari 1.996 unit pada Juli 2025.
Namun, secara kumulatif Januari–Agustus 2025, penjualan Fuso masih mengalami tekanan. Total penjualan hanya mencapai 15.702 unit, turun 11,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 17.727 unit.
Model-model Fuso seperti Canter dan Fighter X masih menjadi andalan di berbagai segmen, mulai dari Light Duty Truck (LDT), Medium Duty Truck (MDT), hingga Tractor Head.
Pasar Truk Nasional Lesu, Segmen Bus Juga Tergerus
Kondisi penurunan tak hanya dialami Fuso, tetapi juga menyelimuti pasar kendaraan niaga nasional. Data wholesales GAIKINDO mencatat:
Pasar truk nasional: 34.919 unit (turun 19% dari 43.043 unit pada Januari–Agustus 2024)
Segmen bus: 3.021 unit (turun 20% dari 3.762 unit pada periode yang sama)
Faktor Eksternal Pengaruhi Minat Konsumen
Menurut Aji Jaya, Sales and Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), tantangan di sisa tahun 2025 semakin berat, terutama dengan waktu tersisa yang semakin sempit.
“Kalau sampai akhir tahun apakah bisa lebih besar dari tahun lalu itu jadi tantangan, karena sisa tiga bulan nih, empat bulan lah sama September,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Ia juga menyoroti faktor eksternal seperti demo dan ketidakpastian ekonomi yang berdampak pada keputusan investasi pelanggan di sektor logistik dan niaga.
“Kondisi sosial dan politik seperti demo bisa membuat konsumen memilih wait and see sebelum melakukan investasi kendaraan,” tambahnya.
Tetap Optimistis Kuasai Pangsa Pasar
Meski tekanan terus berlangsung, Fuso masih cukup optimistis terhadap penguasaan pangsa pasar. Aji mengklaim bahwa selama tiga bulan terakhir, Fuso mampu mempertahankan market share hingga 40 persen di segmen kendaraan niaga.
“Tinggal tiga bulan, saya pikir tidak mudah menutup kekurangan selama delapan bulan. Tapi kalau soal market share, kami optimis,” pungkasnya.