PEKANBARU - Jumlah titik panas (hotspot) di wilayah Sumatera melonjak tajam menjadi 151 titik. Data ini diungkap BMKG Stasiun Pekanbaru sebagai indikator potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di berbagai provinsi, termasuk Riau.
"Total hotspot di Sumatera berdasarkan pencatatan hari ini mencapai 151 titik. Wilayah dengan jumlah hotspot terbanyak adalah Provinsi Aceh dan Sumatera Utara," kata Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Gita Dewi, Minggu (29/6/2025).
Rincian hotspot di Sumatera yakni di Aceh 60 titik, Sumatera Utara 64 titik, Jambi 4 titik, Sumatera Barat 7 titik, Sumatera Selatan 2 titik dan Riau 14 titik.
Di Provinsi Riau, 14 titik panas tersebut tersebar di empat kabupaten. Wilayah dengan sebaran terbanyak adalah Kabupaten Rohul.
"Di Riau, titik panas paling banyak terpantau di Rohul, yaitu sebanyak 11 titik. Sementara itu, masing-masing satu titik terpantau di Kampar, Rohil dan Pelalawan," jelas Gita.
Peningkatan jumlah hotspot ini menjadi perhatian serius, mengingat musim kemarau diprakirakan masih berlangsung dalam beberapa bulan ke depan.
BMKG pun mengimbau seluruh pihak, terutama masyarakat yang berada di sekitar kawasan rawan karhutla, untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan.
"Kami mengingatkan masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Kondisi cuaca yang kering sangat mudah memicu kebakaran meluas," tukasnya.
Editor: Barkah