PEKANBARU - Provinsi Riau kembali mencatat angka tertinggi dalam sebaran titik panas (hotspot) di Pulau Sumatera, berdasarkan pantauan citra satelit Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) per Minggu (20/7/2025).
Total sebanyak 586 titik panas terdeteksi di wilayah Riau, dari total 1.208 hotspot yang tersebar di seluruh Sumatera.
“Dari total 1.208 hotspot di Sumatera hari ini, Riau menjadi penyumbang terbesar dengan 586 titik panas,” ujar Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Anggun.
Ia merinci, Kabupaten Rohil menjadi daerah dengan konsentrasi hotspot tertinggi di Riau, mencapai 354 titik. Disusul Rohul sebanyak 142 titik, Pelalawan 20 titik dan Kampar 16 titik.
Kemudian, di Kabupaten Siak 17 titik, Bengkalis 15 titik, dan Kota Dumai 15 titik. Sementara daerah lain seperti Kuansing mencatat 4 titik, Kepulauan Meranti 2 titik, dan Inhu 1 titik.
Anggun menyebutkan, lonjakan titik panas ini berpotensi besar terkait dengan kondisi kekeringan dan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Kondisi cuaca saat ini cukup kering, sehingga daerah-daerah rawan karhutla seperti Rohil dan Rohul perlu siaga penuh,” ungkapnya.
Secara regional, sebaran titik panas di provinsi lain di Sumatera, terdiri dari Sumut 300 titik, Sumbar 193 titik, Sumsel 67 titik, Jambi 53 titik, Babel 55 titik, Aceh 37 titik, Bengkulu 11 titik, Kepri 4 titik dan Lampung 2 titik.
Dengan melonjaknya jumlah hotspot ini, BMKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pembakaran terbuka, terutama di lahan perkebunan dan hutan.
“Kami meminta masyarakat untuk waspada. Jangan membuka lahan dengan cara membakar, karena kondisi angin dan kekeringan bisa mempercepat penyebaran api,” tutupnya.
Editor: Barkah