PEKANBARU — Potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pulau Sumatera kembali meningkat. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru melaporkan terdeteksi 384 titik panas (hotspot) yang tersebar di berbagai provinsi di Sumatera, berdasarkan pemantauan satelit pada Senin (21/7/2025).
Petugas BMKG Stasiun Pekanbaru, Indah, menjelaskan bahwa titik panas terbanyak terpantau di Provinsi Jambi dengan jumlah mencapai 100 titik, disusul Bangka Belitung 85 titik, Sumatera Selatan 50 titik, dan Sumatera Barat 43 titik.
Rincian sebaran hotspot lainnya di Sumatera di Bengkulu 19 titik, Sumatera Utara 28 titik, dan Lampung 12 titik. Sementara Riau hotspot tersebar 47 titik panas.
Untuk Riau, Indah menyebutkan bahwa titik panas tersebar di beberapa kabupaten dan kota. Rokan Hulu (Rohul) menjadi daerah dengan hotspot terbanyak yakni 13 titik, diikuti Pelalawan 9 titik, dan Kampar 5 titik. Sedangkan Rokan Hilir 6 titik, Siak 6 titik, Kepulauan Meranti 3 titik, Indragiri Hilir 1 titik, Kota Dumai 2 titik, dan Kota Pekanbaru 2 titik.
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang berpotensi menimbulkan kebakaran seperti membuka lahan dengan cara membakar. Terlebih, saat ini Provinsi Riau sudah memasuki musim kemarau yang rawan karhutla.
Pemerintah daerah bersama Satgas Karhutla di masing-masing kabupaten dan kota di Riau diharapkan memperkuat patroli dan pemantauan lapangan untuk mencegah perluasan kebakaran, mengingat Riau memiliki riwayat panjang dalam kasus kebakaran hutan yang berdampak pada kesehatan masyarakat akibat kabut asap.
Selain itu, masyarakat diminta segera melapor jika menemukan indikasi titik api di sekitar mereka kepada aparat desa atau tim penanggulangan karhutla terdekat.
Editor: Riki