PEKANBARU — Jumlah titik panas (hotspot) di wilayah Sumatera mengalami peningkatan signifikan. Berdasarkan data terbaru dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru yang dirilis pada Jumat (1/8), terdeteksi sebanyak 146 titik panas di seluruh Sumatera, terbanyak berasal dari Provinsi Riau.
Petugas BMKG Stasiun Pekanbaru, Indah, menyampaikan bahwa pantauan satelit menunjukkan sebaran hotspot yang cukup merata di beberapa provinsi, namun konsentrasi tertinggi berada di wilayah pesisir timur Riau.
“Sebaran titik panas di Provinsi Riau ada 71 titik. Paling banyak terpantau di Kabupaten Kepulauan Meranti dengan 30 titik, disusul Rokan Hilir 32 titik,” ujar Indah.
Adapun rincian sebaran titik panas di Provinsi Riau lainnya di Bengkalis 6 titik, Indragiri Hilir 1 titik, Siak 1 titik, dan Rokan Hulu 1 titik.
Selain Riau, beberapa provinsi lain di Sumatera juga mengalami kemunculan hotspot di Aceh 28 titik, Jambi 4 titik, Sumatera Barat 1 titik, Sumatera Selatan 1 titik, Sumatera Utara 7 titik, Bangka Belitung 28 titik, dan Kepulauan Riau 6 titik.
Peningkatan jumlah titik panas ini menjadi indikator awal potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama mengingat saat ini wilayah Riau dan sekitarnya memasuki musim kemarau. BMKG mengimbau seluruh pihak, khususnya pemerintah daerah dan masyarakat, untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan.
Editor: Riki