PEKANBARU - BMKG Stasiun SSK II Pekanbaru kembali mencatat kemunculan titik panas (hotspot) di sejumlah wilayah di Pulau Sumatera. Pada Rabu (6/8/2025), total terdapat 35 hotspot yang terpantau, dengan Provinsi Riau menyumbang jumlah terbanyak yakni 14 titik.
Petugas BMKG Pekanbaru, Deby, mengungkapkan bahwa titik panas tersebut terdeteksi melalui satelit yang digunakan untuk memantau potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Dari 14 titik panas di Riau, wilayah Kabupaten Rokan Hilir menjadi penyumbang terbesar dengan 5 titik.
"Total hotspot di Sumatera hari ini tercatat ada 35 titik. Riau menjadi provinsi dengan jumlah terbanyak yaitu 14 titik, tersebar di beberapa kabupaten/kota," ujar Deby.
Sebaran hotspot Riau yakni Rokan Hilir 5 titik, Kampar 2 titik, Siak 2 titik, Indragiri Hilir 1 titik, Pelalawan 2 titik, dan Kota Dumai 2 titik.
Selain Riau, hotspot juga terdeteksi di Provinsi Sumatera Selatan 10 titik. Kemudian Aceh 6 titik, Sumatera Utara 3 titik, Lampung 1 titik, Sumatera Barat 1 titik.
BMKG mengingatkan bahwa kemunculan hotspot ini perlu diwaspadai, mengingat saat ini beberapa wilayah Riau masih dilanda musim kemarau. Titik panas berpotensi berkembang menjadi kebakaran hutan dan lahan apabila tidak segera ditangani.
Selain itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau resmi memperpanjang status Tanggap Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) selama 14 hari, mulai 5 hingga 18 Agustus 2025.
Editor: Riki