PEKANBARU – Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Provinsi Riau pada 9 Agustus mendatang, harapan muncul dari berbagai kalangan masyarakat, salah satunya dari Tokoh Pemuda Rumbai, Zulkardi.
Ia mengajak semua pihak untuk merefleksikan sejauh mana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah memberikan kesejahteraan kepada masyarakat.
Zulkardi yang juga Anggota DPRD Kota Pekanbaru ini menyatakan bahwa HUT Riau yang berdekatan dengan Hari Kemerdekaan ke-80 RI adalah momen yang tepat untuk merenung.
"Ini adalah saat yang tepat untuk kita semua berhenti sejenak dan bertanya sudah sejauh mana kemerdekaan ini benar-benar bermakna bagi rakyat? Apakah Riau telah tumbuh menjadi provinsi yang lebih adil, lebih merata, dan lebih berpihak kepada semua warganya?" kata Zulkardi, Kamis (7/8/2025).
Ia mengakui, Provinsi Riau saat ini menghadapi tantangan besar, mulai dari ketimpangan sosial hingga integritas birokrasi yang masih menjadi sorotan.
"Di Riau sendiri, masalah klasik seperti kualitas pendidikan, tingginya pengangguran pemuda, dan pelayanan publik yang belum merata masih menjadi pekerjaan rumah kita bersama," ujarnya.
Meskipun demikian, Zulkardi tidak ingin larut dalam pesimisme. Ia melihat Riau memiliki potensi besar untuk bangkit, berkat kekayaan alam dan semangat generasi muda.
"Kita punya kekayaan alam yang luar biasa, sejarah yang panjang, dan yang paling penting generasi muda yang penuh semangat dan ide segar," ungkapnya.
Namun, potensi tersebut tidak akan berarti jika tidak dikelola dengan keberanian moral dan keberpihakan nyata.
"Kita butuh lebih dari sekadar janji. Kita butuh kebijakan yang berpihak pada rakyat kecil. Kita butuh pembangunan yang manusiawi, yang menyentuh nelayan, petani, pelaku UMKM, dan anak-anak muda dari desa hingga kota," tambahnya.
Sebagai wakil rakyat, Zulkardi mencatat beberapa pekerjaan rumah besar, seperti tingginya pengangguran pemuda dan minimnya partisipasi generasi muda dalam pengambilan kebijakan. Zulkardi percaya bahwa anak muda Riau ingin terlibat dan tidak hanya menjadi penonton.
"Harapan saya di usia Riau yang ke-68 ini, libatkan generasi muda sebagai mitra strategis pembangunan. Berikan ruang partisipasi yang nyata bukan simbolik. Dan pastikan setiap kebijakan berpihak pada masyarakat yang paling membutuhkan," ungkap politisi PDI Perjuangan ini.
Ia menutup pernyataannya dengan pesan bahwa kemerdekaan dan usia daerah bukan sekadar angka.
"Ini adalah alarm. Alarm untuk membangunkan nurani kita, bahwa membangun daerah bukan tugas pemerintah semata. Ini adalah tugas kita semua. Terutama anak muda, yang hari ini bukan lagi sekadar harapan masa depan, tetapi harapan masa kini," pungkasnya.
Penulis: Sri Wahyuni
Editor: M Iqbal