PEKANBARU — Suasana di halaman Mapolda Riau, Jumat (29/8/2025) sore, berubah menjadi siaga satu. Menjelang aksi unjuk rasa yang akan dilakukan oleh kelompok mahasiswa, pihak kepolisian tampak melakukan sejumlah langkah pengamanan ketat. Salah satu yang mencolok adalah pemasangan kawat berduri di depan pintu gerbang utama Mapolda Riau.
Pantauan di lapangan, kawat berduri dipasang melingkar dan memanjang di kedua sisi pintu masuk, membentuk barikade yang jelas bertujuan membatasi akses langsung ke dalam area markas.
Pemasangan ini dilakukan sebagai langkah preventif guna mengantisipasi potensi gangguan keamanan selama aksi berlangsung.
Tak hanya barikade fisik, kekuatan pengamanan juga diperkuat dengan pengerahan ratusan personel kepolisian. Mereka disebar di berbagai titik strategis di sekitar area Mapolda Riau, mulai dari gerbang utama hingga ke titik kumpul massa aksi.
Pihak kepolisian juga menyiagakan sejumlah kendaraan taktis dan pengamanan massa, termasuk buldozer, water cannon (mobil meriam air), dan mobil Pengurai Massa (Raisa).
Langkah ini menunjukkan keseriusan aparat dalam mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa muncul dalam aksi yang direncanakan berlangsung pada Jumat sore tersebut.
Sebagai bagian dari prosedur pengamanan, rekayasa lalu lintas juga telah diberlakukan oleh pihak kepolisian di sekitar kawasan Mapolda Riau. Arus kendaraan dialihkan di beberapa ruas jalan utama untuk mencegah kemacetan dan menjamin keamanan baik bagi pengunjuk rasa maupun masyarakat umum.
Meski belum dirinci tuntutan atau tema aksi secara spesifik, kelompok mahasiswa yang akan melakukan unjuk rasa ini sebelumnya telah menyampaikan pemberitahuan kepada aparat, sesuai ketentuan yang berlaku.
Aksi disebut-sebut akan berlangsung secara damai, namun tetap mendapatkan pengawalan ketat demi menghindari potensi eskalasi.
Hingga berita ini diturunkan, situasi masih terpantau kondusif. Massa aksi belum sepenuhnya tiba di lokasi, namun aparat gabungan TNI-Polri tampak siaga penuh di sekitar area Mapolda Riau.