PEKANBARU - Gubernur Riau, Abdul Wahid, menegaskan komitmennya untuk melibatkan perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di wilayah Riau dalam memperbaiki infrastruktur jalan.
Ia menyebut, tanggung jawab perusahaan tidak hanya soal bisnis, tetapi juga kontribusi nyata terhadap masyarakat dan pembangunan daerah.
Pernyataan itu disampaikan dalam pertemuan bersama sejumlah perwakilan perusahaan di Gedung Daerah Balai Serindit, Pekanbaru, Kamis (18/9/2025). Dalam forum tersebut, hadir perusahaan seperti Pertamina Hulu Rokan (PHR), Sinarmas Group, dan PTPN.
“Hari ini kita sudah panggil beberapa pihak perusahaan. Intinya mereka sudah menyanggupi untuk berkolaborasi dalam perbaikan jalan yang ada di Provinsi Riau,” ujar Gubernur Abdul Wahid.
Ia menambahkan, kolaborasi ini akan diterapkan secara bergilir. Misalnya, satu perusahaan bertanggung jawab memperbaiki satu kilometer jalan, lalu dilanjutkan oleh perusahaan lainnya. Dengan begitu, beban tidak ditanggung satu pihak saja dan perbaikan jalan bisa dilakukan lebih merata.
“Perusahaan-perusahaan ini harus sepakat saling membantu. Mungkin satu kilometer oleh PHR, lalu satu kilometer lagi oleh Arara Abadi, dan seterusnya. Sehingga masyarakat bisa menikmati jalan yang lebih baik,” jelasnya.
Selain soal infrastruktur, Gubernur juga menyinggung pentingnya kepatuhan perusahaan terhadap regulasi kendaraan operasional. Ia menegaskan bahwa sejak Juni lalu, Pemprov Riau telah mengirimkan surat kepada berbagai perusahaan agar melakukan mutasi kendaraan ke wilayah Riau.
“Semua kendaraan operasional harus sesuai aturan. Tidak ada lagi kendaraan Over Dimension Over Loading (ODOL). Kalau aktivitasnya di Riau, ya harus balik nama ke Riau juga. Ini penting agar pajaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat lewat pembangunan,” kata Gubernur Wahid.
Ia mengakui bahwa kemampuan keuangan daerah terbatas untuk menangani perbaikan jalan secara menyeluruh. Oleh karena itu, perhatian dan kontribusi dari sektor swasta dinilai sangat krusial.
“Kita ini kebingungan mencari anggaran. Kebutuhan banyak, sedangkan kemampuan fiskal terbatas. Maka kita ajak swasta untuk ikut berkolaborasi. Saya beri waktu sampai Desember untuk menindaklanjuti ini,” tegasnya.
Bupati Siak, Afni Z, yang turut hadir dalam pertemuan itu, menyambut baik langkah Gubernur yang mengumpulkan perusahaan untuk mencari solusi bersama. Ia menyebut pertemuan itu sebagai langkah konkret dalam mengatasi masalah jalan rusak, khususnya di kawasan Minas-Perawang yang sering dikeluhkan warga.
“Alhamdulillah, sekarang perbaikan jalan sudah dikerjakan secara fungsional oleh Pemprov Riau. Tapi tidak cukup hanya pemerintah. Perusahaan juga harus peduli, karena mereka ikut menggunakan jalan itu,” ujarnya.
Afni menekankan pentingnya komitmen berkelanjutan dari semua pihak agar jalan tetap terpelihara dengan baik. Menurutnya, kerusakan jalan yang terus dibiarkan akan berdampak langsung pada aktivitas masyarakat.
“Yang dirugikan kan masyarakat Riau. Kalau kita mau bersama-sama memperbaiki, maka permasalahan ini bisa diselesaikan. Jangan hanya menunggu, tapi harus ada aksi nyata,” pungkasnya.