PEKANBARU – Stadion Utama Riau di Jalan Naga Sakti, Pekanbaru, penuh sesak pada Senin (29/9/2025) siang. Ribuan orang berkumpul bukan untuk pertandingan sepak bola, melainkan menghadiri pelantikan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) oleh Gubernur Riau, Abdul Wahid.
Di antara 5.884 orang yang dilantik, ada kisah haru dari Heni Pramayanti (41), tenaga honorer di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Air matanya tak terbendung ketika namanya dipanggil untuk menerima SK PPPK setelah penantian panjang selama lebih dari 15 tahun.
“Saya honorer sejak 2009. Alhamdulillah, hari ini saya sudah dilantik dan terima SK setelah sekian lama menunggu. Bahagia sekali, antara menyangka dan tidak menyangka, karena ada teman-teman yang tidak lulus,” kata Heni saat dihubungi, Senin malam.
Perjalanan Panjang Seorang Honorer
Heni mengaku sudah mengabdi puluhan tahun sebagai tenaga honorer di rumah sakit. Meski gaji sebagai honorer terbatas, ia tetap bersyukur dan tidak pernah mengeluh.
“Dulu ayah saya selalu berpesan untuk selalu bersyukur. Jadi, ya saya syukuri saja hasil pekerjaan selama ini. Alhamdulillah, kami merasa cukup,” ujarnya.
Bersama 249 honorer RSUD Arifin Achmad, Heni mendaftar seleksi PPPK pada 2024. Setelah mengikuti ujian Desember 2024, ia dinyatakan lulus. Rasa syukur itu ia rayakan dengan mengadakan syukuran kecil di rumah, mengundang tetangga dan teman-temannya.
Namun, pelantikan sempat tertunda. Ada isu PPPK akan dilantik sebelum Idul Fitri 2025, tetapi ditunda hingga September.
Janji Mengabdi Lebih Baik
Kini setelah resmi menjadi PPPK, Heni berjanji akan mengabdi lebih sungguh-sungguh bagi masyarakat.
“Ya, yang pasti saya mengabdi dan bekerja lebih baik lagi dalam melayani masyarakat,” tutur ibu satu anak asal Desa Tanjung Alai, Kabupaten Kampar ini.
Pelantikan PPPK ini menjadi momen bersejarah bagi ribuan honorer di Riau yang telah lama menantikan kepastian status kepegawaian mereka.