PEKANBARU – Jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Pekanbaru saat ini masih tergolong minim. Dari total 56 SPPG yang terdaftar, baru 36 unit yang aktif beroperasi, sementara 20 lainnya masih dalam tahap persiapan.
Kondisi ini membuat keberadaan SPPG belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah-sekolah Pekanbaru. Saat ini, program baru mencakup 240 sekolah, mulai dari jenjang taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah menengah atas (SMA).
“Untuk saat ini SPPG di Kota Pekanbaru belum semuanya aktif. Ada yang masih dalam proses persiapan,” ujar Ketua Satgas MBG Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin, kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (23/10).
Menurut Zulhelmi, Satgas MBG terus berupaya memastikan program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan optimal di seluruh wilayah kota. Ia menegaskan, program tersebut merupakan salah satu program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto.
Hingga kini, jumlah penerima manfaat program MBG di Kota Pekanbaru telah mencapai 72.821 peserta didik, atau hampir 80 ribu siswa dari berbagai jenjang pendidikan.
Selain menyalurkan makanan bergizi, Satgas MBG juga melakukan pengawasan kualitas pangan di setiap SPPG. Pengawasan dilakukan bersama sejumlah instansi terkait untuk memastikan makanan yang didistribusikan aman dan layak konsumsi.
“Kami juga melakukan pengawasan bersama instansi terkait untuk menguji pangan segar di SPPG,” jelas Zulhelmi.
Ia menambahkan, pengujian sampel pangan segar baru dilakukan di sepuluh SPPG, dan hasilnya menunjukkan tidak ditemukan kandungan bahan berbahaya pada bahan pangan yang diuji.
“Kami baru bisa memeriksa sampel di sepuluh SPPG. Hasilnya negatif dari bahan berbahaya,” tegasnya.
Dengan bertambahnya jumlah SPPG aktif ke depan, diharapkan program Makan Bergizi Gratis dapat menjangkau seluruh sekolah di Kota Pekanbaru secara merata.