PEKANBARU - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru kembali mencatat peningkatan jumlah titik panas atau hotspot di wilayah Sumatera.
Berdasarkan data terbaru pada Selasa (28/10/2025), terdapat total 144 titik panas yang terdeteksi dari citra satelit.
Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Yudhistira, menjelaskan bahwa sebaran titik panas tersebut meliputi sejumlah provinsi di Pulau Sumatera.
“Total titik panas di wilayah Sumatera tercatat sebanyak 144 titik. Provinsi Sumatera Utara menjadi wilayah dengan jumlah terbanyak, yakni 42 titik,” ungkap Yudhistira.
Adapun rinciannya meliputi Aceh 24 titik, Bengkulu 5 titik, Jambi 9 titik, Sumatera Barat 19 titik, Sumatera Selatan 36 titik, Sumatera Utara 42 titik, Kepulauan Riau 1 titik, Bangka Belitung 3 titik dan Riau 5 titik.
Untuk Provinsi Riau sendiri, titik panas terpantau di beberapa daerah, antara lain Kabupaten Kampar 2 titik, Kuansing 1 titik, Inhil 1 titik dan Kota Dumai 1 titik.
Yudhistira menambahkan, pantauan hotspot tersebut merupakan hasil deteksi satelit yang digunakan BMKG dengan tingkat kepercayaan sedang hingga tinggi.
“Kami terus memantau perkembangan titik panas di wilayah Sumatera, khususnya Riau, untuk mengantisipasi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla),” ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat dan pihak terkait agar tetap waspada terhadap potensi peningkatan hotspot, terutama di wilayah yang mengalami musim kering.
“Koordinasi lintas instansi sangat penting untuk memastikan penanganan dini apabila terjadi kebakaran,” tukasnya.