PEKANBARU - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Riau terus menunjukkan progres signifikan. Hingga kini, tercatat sudah berdiri 251 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur produksi yang setiap hari memasak ribuan porsi makanan untuk siswa dari berbagai jenjang pendidikan.
Ketua Yayasan Putra Riau SPPG Sukajadi, Dodi Sukma, menjelaskan bahwa dapurnya menerapkan standar ketat agar makanan yang dikirim ke sekolah tetap segar dan tidak cepat basi. Untuk itu, proses memasak dimulai sejak dini hari pukul 03.00 WIB. Seluruh menu—mulai dari nasi, lauk pauk, hingga sayuran—biasanya rampung sekitar pukul 06.00 hingga 07.00 WIB.
Strategi distribusi pun diatur ketat. Sekolah yang pulang lebih awal, seperti PAUD, TK, dan SD, mendapat pengiriman pertama untuk menghindari jeda panjang antara waktu memasak dan waktu makan. Sementara itu, makanan untuk SMP dan SMA dikirim pada pukul 09.00 hingga 10.00 WIB.
Untuk menjaga kualitas, proses memasak dilakukan bertahap: menu untuk pengiriman pagi dimasak lebih dulu, sedangkan masakan untuk siswa SMP dan SMA—khususnya sayuran yang mudah cepat basi—dimasak belakangan.
Ada juga prosedur khusus setelah makanan selesai diporsikan. Wadah ompreng tidak boleh langsung ditutup agar uap panas tidak terperangkap, yang bisa mempercepat proses pembusukan.
Dilansir dari MCRiau, untuk mengejar volume produksi harian, fasilitas dapur terus ditingkatkan. Jika sebelumnya pemotongan sayuran masih manual, kini beberapa pekerjaan sudah dibantu mesin. Peralatan utama seperti steamer dan kompor juga ditambah jumlahnya. Total, dapur ini mempekerjakan 47 staf operasional, ditambah tiga staf dari BGN yang mencakup Kepala SPPG, Ahli Gizi, dan Akuntan. Seluruh tim bertanggung jawab atas keseluruhan proses, mulai dari persiapan bahan, memasak, pemorsian, pencucian wadah, hingga pengantaran.
Program MBG mendapat sambutan hangat dari kalangan pelajar. Alika Ryandasari, siswi SMAN 16 Pekanbaru, mengaku sangat terbantu karena menu MBG menyediakan gizi yang tidak selalu dapat ia penuhi dari makanan yang dibeli di kantin atau dibawa dari rumah. Ia berharap program ini terus berlanjut agar kebutuhan gizi siswa terpenuhi dengan baik.
Kepala SMAN 16 Pekanbaru, Nur Hafni, juga menyampaikan dukungannya. Ia menilai program ini menjadi berkah bagi sekolah karena membantu siswa mendapatkan asupan gizi seimbang yang berdampak pada kesehatan serta kecerdasan mereka. Menurutnya, program MBG berperan penting dalam membentuk generasi penerus bangsa yang kuat dan cerdas.