PEKANBARU - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah ini, tidak hanya memastikan siswa memperoleh asupan gizi seimbang setiap hari, namun juga memberikan dampak ekonomi bagi keluarga serta meningkatkan semangat belajar anak-anak di sekolah.
Banyak orangtua mengaku terbantu dengan adanya Makan Bergizi Gratis (MBG). Susi Lawati, orangtua dari Raziq Hanan, siswa SDN 122 Pekanbaru mengatakan, sebelum program ini berjalan, ia harus memikirkan bekal murah namun tetap bergizi untuk anak setiap harinya.
“Dulu saya harus memikirkan lauk apa yang murah tapi tetap bergizi. Sekarang alhamdulillah, kami terbantu sekali. Tak perlu lagi dia bawa bekal ke sekolah jadinya pengeluaran dapur bisa berkurang,” ujarnya, Rabu (3/12/2025).
Susi menyebut, sebelumnya ia menghabiskan hingga Rp20 ribu per hari untuk bekal anak. Kini, biaya tersebut bisa dialihkan untuk kebutuhan lain.
“Saya tidak lagi khawatir anak makan apa di sekolah. Menu yang diberikan juga baik untuk kesehatannya,” tambahnya.
Hal senada juga diutarakan Vella Septita, orang tua dari Aufa Rauf, murid kelas dua di sekolah yang sama.
Pada awalnya, ia ragu program makan gratis dapat berjalan konsisten. Namun kekhawatiran itu kini berubah menjadi rasa syukur.
“Betul-betul gratis, lengkap, dan bergizi. Aufa jadi semangat sekolah dan tidak pernah melewatkan jam makan. Kami sebagai orang tua merasa lega,” ucap Vella.
Ia mengungkapkan, keluarganya kini dapat menghemat lebih dari Rp500 ribu per bulan. Selain meringankan beban ekonomi, MBG menurutnya berhasil mengikis kesenjangan sosial antar siswa. Semua anak mendapatkan menu yang sama dan makan bersama tanpa perbedaan.
“Kalau sudah seperti ini tidak ada yang tampak beda. Semua bisa makan bersama. Terima kasih kepada pemerintah yang telah peduli dengan kebutuhan anak di sekolah,” sebutnya.
Dampak positif juga dirasakan pelajar di tingkat menengah atas. Daffa Mahendra, siswa SMAN 11 Pekanbaru, mengaku lebih bertenaga dalam beraktivitas.
“Sekarang saya bisa makan makanan yang layak setiap hari. Ada lauk, sayur, buah, bahkan susu. Fokus belajar meningkat rasanya,” jelasnya.
Daffa menilai, MBG membuat semua siswa memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh gizi yang baik.
Ia berharap program ini terus berlanjut untuk mencetak generasi yang sehat dan produktif.
“Makanan itu sederhana, tapi efeknya luar biasa. Insyaallah kami bisa menjadi generasi emas di kemudian hari,” tuturnya.
Dari sisi pendidikan, guru Agama Islam SDN 122 Pekanbaru, Teti Herliza, mengatakan bahwa perilaku dan konsentrasi siswa menunjukkan perubahan positif.
“Saya melihat anak-anak tidak lagi cepat mengeluh lapar. Orangtua juga lebih tenang karena mengetahui anak mereka menerima makanan bergizi seimbang di sekolah,” pungkasnya.