PEKANBARU – Pencanangan Program Swasembada Pangan Berbasis Sekolah kembali digelar di Kota Pekanbaru. SMPN 8 Pekanbaru terpilih menjadi tuan rumah kegiatan yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Otonomi Daerah (Ditjen Otda) Kementerian Dalam Negeri RI bersama Yayasan Swatantra Pangan Nusantara (YSPN), Kamis (4/11/2025).
Pada kesempatan tersebut, pemerintah kota memberikan dukungan penuh. Seremoni pencanangan ditandai dengan penanaman bibit cabai di halaman sekolah, dilakukan langsung Ketua Umum YSPN Marsekal Madya TNI (Purn) Daryatmo, pendiri YSPN Yuni Srinardho, Dirjen Otda Akmal Malik, Walikota Pekanbaru Agung Nugroho, serta jajaran Pemko Pekanbaru.
Program ini diarahkan untuk menumbuhkan kepedulian pangan sejak dini dan mengajak siswa berperan aktif dalam menjaga kemandirian pangan. YSPN menegaskan bahwa generasi muda adalah bagian penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional.Marsekal Madya TNI (Purn) Daryatmo menyebutkan bahwa kegiatan tersebut menjadi bentuk kontribusi YSPN terhadap penguatan program swasembada pangan pemerintah pusat.
"Kita ingin membantu pemerintah melalui edukasi kepada siswa tentang pertanian—mulai dari cara menanam hingga memahami proses penyediaan bahan pangan," ungkapnya.
Ia berharap siswa mampu mengenal alam dan mempelajari proses menumbuhkan tanaman pangan melalui kegiatan sederhana seperti menanam cabai.
"Pemko Pekanbaru memberikan dukungan besar untuk mendorong kemandirian pangan di daerah. Anak-anak inilah yang kita harapkan menjadi kader pertanian masa depan," katanya.
Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho, menilai program tersebut tidak hanya sekadar gerakan menanam, tetapi juga sarana pembentukan kesadaran siswa tentang pentingnya ketahanan pangan keluarga.
"Target kita ada 175 ribu siswa SD dan SMP yang ikut serta melalui konsep satu siswa satu polibag. Mereka akan bertanggung jawab merawat tanaman masing-masing," ujar Agung.
Ia optimistis kesadaran yang dibangun sejak dini akan berdampak signifikan bagi ketahanan pangan kota sekaligus membantu mengurangi pengeluaran rumah tangga.Daryatmo menambahkan, gerakan ini juga akan diperluas ke kabupaten dan kota lain di Riau, dengan harapan dapat berkembang menjadi sebuah gerakan nasional.
"Anak-anak harus memahami bahwa tanaman adalah sumber kehidupan. Gerakan ini kita harapkan menjadi pondasi untuk melahirkan generasi yang mencintai lingkungan dan peduli pangan," tutupnya.