PEKANBARU – Jumlah kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo Barat, Kecamatan Binawidya, Kota Pekanbaru, mengalami fluktuasi selama enam bulan pertama tahun 2025.
Berdasarkan data pencatatan internal, lonjakan tertinggi terjadi pada bulan April dan Mei, dengan masing-masing mencatat 135 kasus.
Pada bulan Januari, tercatat 96 kasus ISPA (46 laki-laki dan 50 perempuan), kemudian menurun menjadi 82 kasus pada Februari. Maret mengalami penurunan signifikan menjadi 56 kasus, sebelum kembali melonjak tajam pada April dan Mei. Sementara itu, Juni mencatat 101 kasus, menunjukkan tren penurunan meskipun angkanya masih tinggi.
Menurut Salah satu Pegawai Puskesmas yang menangani kasus Ispa, Amar. lonjakan tertinggi terjadi pada Mei yang mencatat 139 kasus dan April sebanyak 135 kasus.
"Kalau dari data yang kita catat itu yang terbanyak itu dari April itu sebanyak 135 lalu melonjak lagi di bulan sebanyak 139 kasus, " ujarnya, Rabu (31/7/2025).
Sementara itu, untuk Juni data mencatat ada sebanyak 101 kasus, lebih rendah dari bulan sebelumnya, sedangkan untuk bulan juli belum terhitung secara pasti namun di perikirakan ada puluhan kasus.
"Kalau di Juni kami mencatat ada sebanyak 101 kasus kalau bulan juli kami belum perinci lagi tapi ada sekitar puluhan," terang Amar.
Amar juga menambahkan bahwa pengidap terbanyak adalah anak anak dari kisaran usia 3 sampai 11 tahun.
"Usia pengidap terbanyak itu anak anak kisaran usia 3 sampai 11 tahun," tambahnya.
Untuk pemicunya sendiri disebabkan oleh beberapa faktor dan yang paling umum terjadi disebabkan oleh perubahan cuaca ekstrim,polusi udara,infeksi bakteri, dan dampak karhutla.
"Untuk pemicu itu paling umum karena lingkungan, perubahan cuaca ekstrem, atau yang baru baru ini terjadi karhutla," ujar Amar.
Penulis: Mg
Editor: Riki