PEKANBARU - Jumlah kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) di Kota Pekanbaru melonjak drastis pada tahun 2025.
Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru mencatat sembilan orang menjadi korban gigitan anjing, meningkat signifikan dari hanya satu kasus pada tahun 2024.
Korban pada tahun 2024, yang digigit anjing di Kelurahan Sidomulyo Barat, dilaporkan meninggal dunia setelah terinfeksi rabies.
"Saat ini baru kasus gigitan hewan penular rabies, yakni anjing," terang Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Edi Satriawan, Jumat (22/8/2025).
Edi menyebutkan, korban gigitan anjing pada tahun 2024 telah mendapat penanganan medis, tetapi akhirnya meninggal setelah melewati masa inkubasi.
Sementara itu, tim Diskes Kota Pekanbaru bersama instansi terkait telah melakukan penelusuran terhadap sembilan korban gigitan anjing di Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan.
Seluruh korban kini sudah menjalani perawatan dan mendapat suntikan vaksin.
"Mereka juga sudah mendapat suntikan vaksin untuk pencegahan, agar tidak tertular rabies," paparnya.
Edi memastikan jumlah korban tidak akan bertambah karena anjing yang diduga terinfeksi rabies sudah dibunuh.
Kepala anjing tersebut juga telah dibawa ke UPT Laboratorium Veteriner dan Klinik Hewan (LVKH) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau untuk diuji. (*)