PEKANBARU – Sepanjang Januari hingga Agustus 2025, Kota Pekanbaru mencatat total 130 kejadian kebakaran, meliputi bangunan, lahan, dan kendaraan.
Tingginya angka ini mendorong Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk memperkuat armada pemadam kebakaran dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat.
Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho, mengungkapkan bahwa tingginya angka kebakaran menuntut langkah cepat dari pemerintah.
Tahun ini, Pemko telah menambah satu unit mobil pemadam kebakaran per kecamatan dan berencana akan terus melengkapi armada di setiap kecamatan. Langkah ini diambil agar waktu respons bisa lebih cepat.
“Kami ingin mobil pemadam bisa sampai maksimal tujuh menit, bahkan lebih baik jika hanya lima atau tiga menit. Karena itu kita terus berusaha melengkapi armada di semua kecamatan,” ujar Agung, Minggu (7/9/2025).
Selain memperkuat fasilitas, Agung juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada. Ia menyebut sebagian besar kebakaran disebabkan oleh arus pendek listrik.
Pemko bahkan telah mengadakan rapat dengan PLN untuk membahas standar dan masa pakai kabel listrik.
"Secara umum, kabel yang sudah berusia 15 tahun sebaiknya diganti, karena beban listrik yang besar bisa memicu arus pendek," jelasnya.
Agung turut mengingatkan warga untuk tidak memasang teralis secara berlebihan di rumah atau ruko, karena hal itu dapat menghambat akses evakuasi.
"Masyarakat jangan terlalu was-was dengan teralis yang berlebihan. Pastikan ada pintu atau jalan keluar agar evakuasi bisa cepat saat kebakaran," tambahnya.
Sebagai upaya pencegahan, Dinas Pemadam Kebakaran Pekanbaru telah menyusun agenda sosialisasi.
Edukasi ini menyasar kampus, sekolah, kantor, dan lingkungan masyarakat agar warga memahami cara tanggap darurat, mulai dari upaya pemadaman awal hingga evakuasi cepat.