PEKANBARU – Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho, menggelar rapat bersama Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Arif Setiawan. Pertemuan ini membahas langkah strategis pembukaan jalur baru di persimpangan depan kawasan MTQ, Rabu (17/9/2025).
Upaya ini dilakukan untuk mengurangi kemacetan sekaligus menekan angka kecelakaan lalu lintas di Kota Pekanbaru.
Agung menuturkan, optimalisasi kawasan MTQ menjadi bagian penting dalam penataan lalu lintas kota.
Selain itu, pemerintah juga berkomitmen untuk melakukan pelebaran Jalan Soebrantas dengan penambahan satu jalur baru.
"Mudah-mudahan 2026 atau 2027 pembebasan lahannya bisa kita lakukan," ujarnya.
Ia menambahkan, Pemko Pekanbaru dan Pemerintah Provinsi Riau akan berbagi kewenangan dalam pembangunan infrastruktur.
"Untuk ganti rugi pembebasan lahan akan ditangani pemerintah kota, sementara pembangunan fisik jalan akan dilaksanakan pemerintah provinsi melalui Dinas PUPR. Kita juga bersama-sama menyelesaikan persoalan banjir," jelas Agung.
Dalam rapat tersebut, dibahas juga pembangunan pedestrian di Jalan Arifin Ahmad yang akan diperluas oleh pemerintah provinsi. Area ini akan dilengkapi jalur pejalan kaki dan jogging track untuk mendukung konsep kota hijau (green city) sekaligus mengurangi kemacetan.
Sejumlah titik strategis juga akan mendapat perhatian, seperti simpang Living World, Tugu Songket, Pasar Pagi Arengka, Simpang Paus, dan Simpang Harapan Raya.
Penambahan jalur baru serta penataan drainase akan dilakukan untuk memperlancar arus kendaraan.Agung juga menyoroti persoalan drainase yang bersinggungan dengan pipa PDAM di beberapa terowongan.
"Kita harus mencari solusi agar pipa ini tidak menghambat jalur air, sehingga masalah banjir bisa segera diatasi," tegasnya.
Ia berharap masyarakat bisa mendukung program pembangunan yang tengah berjalan.
"Kami minta warga memaklumi bila ada gangguan aktivitas karena pembangunan. Semua ini demi kelancaran lalu lintas dan penanganan banjir di Pekanbaru," tutupnya.