PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru terus berupaya menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat melalui pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM). Program ini akan digelar secara rutin di berbagai wilayah, dan dalam waktu dekat direncanakan akan menyasar sedikitnya 26 titik baru di kota tersebut.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru, Muhammad Jamil, mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini masih menunggu arahan dari Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, untuk menetapkan jadwal dan lokasi pelaksanaan berikutnya. Ia menegaskan pentingnya kesinambungan program GPM di tengah fluktuasi harga pangan yang masih terjadi.
"Gerakan pangan murah ini sangat bermanfaat dan harus terus digulirkan agar masyarakat bisa memperoleh bahan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau," ujar Jamil saat ditemui pada Sabtu, 20 September 2025.
Ia menjelaskan bahwa program ini menyasar masyarakat di wilayah rawan pangan. Melalui GPM, berbagai bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, cabai, bawang, dan daging beku akan dijual di bawah harga pasar. Langkah ini diharapkan dapat membantu menekan laju inflasi sekaligus memberikan kemudahan bagi warga dalam memenuhi kebutuhan harian mereka.
Lebih jauh, Jamil mendorong masyarakat untuk aktif mengikuti perkembangan informasi seputar jadwal GPM. Ia menyarankan agar warga memantau kanal resmi media sosial milik Dinas Ketahanan Pangan maupun pemerintah kota.
Selain itu, peran aktif pemerintah di tingkat kecamatan, kelurahan, hingga RT dan RW juga dianggap krusial dalam menyebarluaskan informasi agar tak ada warga yang tertinggal dari program ini.
"Dengan adanya sinergi antara pemerintah dan masyarakat, program ini bisa benar-benar tepat sasaran dan memberi manfaat luas. Kami ingin masyarakat tidak hanya tahu, tetapi juga ikut aktif memanfaatkan pangan murah yang kami hadirkan," tutupnya.
Program Gerakan Pangan Murah merupakan salah satu upaya konkret Pemkot Pekanbaru dalam memperkuat ketahanan pangan lokal dan menjaga stabilitas ekonomi rumah tangga, khususnya bagi warga dengan penghasilan rendah.