PEKANBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru memastikan bahwa hingga akhir tahun 2025, tidak akan ada agenda dinas luar negeri bagi pejabat di lingkungan pemerintahan kota.
Kepastian ini disampaikan menyusul selesainya sejumlah kegiatan internasional yang sempat diikuti pada pertengahan tahun.
Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Pekanbaru, Zulhelmi Arifin, bersama Asisten II Setdako Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, sebelumnya sempat melakukan kunjungan kerja ke China pada Agustus 2025. Kunjungan itu dilakukan dalam rangka penjajakan kerja sama dengan pihak investor terkait pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar.
Selain itu, Wakil Walikota (Wawako) Pekanbaru, Markarius Anwar, juga sempat menghadiri agenda internasional di Malaysia bersama Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Sunarko. Mereka hadir atas undangan resmi dari UN-Habitat dalam pertemuan negara-negara ASEAN bertajuk ASEAN Community Vision 2045 dan ASEAN Connectivity Strategic Plan 2035.
Markarius menegaskan, keberangkatannya ke Malaysia bukan bagian dari studi banding, melainkan untuk memenuhi undangan penting dalam pengembangan transportasi ramah lingkungan di Kota Pekanbaru.
"Itu undangan resmi dari UN Habitat terkait pengembangan transportasi listrik. Biaya perjalanan juga ditanggung sepenuhnya oleh penyelenggara. Tidak ada dana APBD yang digunakan," ujar Markarius, Senin (22/9/2025).
Ia menambahkan, setiap agenda luar negeri yang dihadiri oleh pejabat Pemko Pekanbaru harus melalui izin Kementerian Dalam Negeri. Untuk kegiatan sebelumnya di Malaysia, Pemko telah mengantongi persetujuan dari Kemendagri sebelum keberangkatan.
"Kalau ada undangan resmi dan dinilai penting untuk pengembangan kota, tentu akan kita pertimbangkan. Tapi harus dengan izin Kemendagri dan tidak menggunakan anggaran daerah," jelasnya.
Markarius juga memastikan bahwa hingga akhir 2025, tidak ada rencana kunjungan luar negeri karena tidak ada undangan resmi yang masuk, dan tidak ada anggaran yang disiapkan untuk studi banding internasional.
"Kalau tidak ada undangan, ya tidak ada perjalanan luar negeri. Fokus kita saat ini tetap pada program prioritas di dalam negeri," ungkapnya.