PEKANBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus mengintensifkan upaya menekan kasus stunting dan gizi buruk. Berbagai langkah penanganan telah digulirkan dalam beberapa bulan terakhir, terutama dalam memastikan kecukupan gizi dan pola makan anak.
Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho, menegaskan pihaknya berkomitmen mewujudkan Pekanbaru bebas stunting.
"Target kita jelas, angka stunting harus segera turun. Kita sedang berusaha keras agar masalah gizi buruk juga bisa diatasi," ujarnya.
Sejak Agustus lalu, Pemko telah melakukan pendataan menyeluruh terhadap balita melalui kader posyandu di setiap wilayah. Program ini dilakukan dengan sistem sweeping agar tidak ada balita yang luput dari pemantauan.
Hingga kini, sebanyak 7.390 balita sudah tercatat dalam pendataan. Dari jumlah itu, 635 anak mengalami gizi kurang, 261 anak masuk kategori gizi buruk, sementara 1.224 balita dinyatakan stunting.
"Data tersebut menjadi pijakan penting dalam menentukan langkah intervensi, mulai dari bantuan pangan, pemenuhan gizi, hingga pendampingan kesehatan bagi keluarga yang terdampak" lanjutnya.
Agung percaya, dengan dukungan semua pihak dan kerja sama lintas sektor, kasus stunting di Pekanbaru bisa ditekan secara signifikan.