PEKANBARU - Sejumlah warga Kota Pekanbaru menyuarakan dukungan terhadap langkah Pemerintah Kota (Pemko) dalam menertibkan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sejumlah ruas jalan protokol, khususnya di sepanjang Jalan HR Soebrantas.
Lestari, warga Kecamatan Tampan, menyampaikan keprihatinannya terhadap keberadaan para PKL yang kerap menjadi penyebab kemacetan, terutama pada jam-jam sibuk pagi dan sore hari.
“Sering macet di sana, apalagi saat orang-orang berangkat dan pulang kerja. Tolonglah pemerintah segera menertibkan PKL itu. Bukan tidak mendukung orang mencari nafkah, tapi jalan itu memang bukan tempat untuk berjualan,” ujar Lestari, Sabtu (27/9/2025).
Ia juga menyoroti perilaku pembeli yang sembarangan memarkirkan kendaraan, yang justru memperparah kondisi lalu lintas. Menurutnya, solusi terbaik adalah menyediakan lokasi berdagang yang lebih layak dan strategis.
“Kalau mereka diberi tempat yang dekat dan lebih tertata, saya rasa mereka juga mau pindah. Jangan sampai dibiarkan terus seperti ini,” tambahnya.
Senada dengan Lestari, Arif, warga lainnya, menyatakan kekhawatirannya terhadap kondisi tata kota yang semakin semrawut akibat PKL yang berjualan sembarangan. Ia menilai hal itu tidak hanya berdampak pada lalu lintas, tetapi juga pada citra kota di mata pendatang dan wisatawan.
“Kelihatan kumuh. Malu juga kalau ada tamu dari luar kota. Harusnya kota ini bisa lebih tertata,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, para PKL di sepanjang Jalan HR Soebrantas menjajakan beragam dagangan, mulai dari makanan, minuman, aksesoris, hingga buah-buahan. Mereka menggunakan berbagai sarana seperti mobil, motor, gerobak, bahkan etalase sederhana untuk berjualan.
Dengan semakin menjamurnya PKL di kawasan tersebut, warga berharap agar Pemko Pekanbaru segera mengambil tindakan yang tegas dan berkelanjutan, sekaligus memberikan solusi yang adil bagi para pedagang.