PEKANBARU — Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho menegaskan komitmen Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk menuntaskan persoalan anak putus sekolah melalui program "Pekanbaru Zero Anak Putus Sekolah". Ia menargetkan seluruh anak di Kota Bertuah dapat kembali mengenyam pendidikan tanpa terkendala faktor ekonomi.
Menurut Agung, pihaknya terus melakukan pendataan terhadap anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah dengan melibatkan berbagai unsur, termasuk kader Posyandu di setiap kecamatan. Pendataan tersebut menjadi langkah awal untuk memastikan setiap anak di Pekanbaru mendapatkan hak pendidikan yang layak.
"Kami terus mencari anak-anak Pekanbaru yang sempat berhenti sekolah dan ingin melanjutkan kembali. Pemerintah Kota Pekanbaru akan memastikan mereka bisa kembali belajar," ujar Agung.
Hasil pendataan menunjukkan, dari laporan awal sekitar 300 anak yang tidak bersekolah, jumlahnya meningkat menjadi 1.778 anak setelah seluruh kader Posyandu dikerahkan. Kini, seluruh anak tersebut telah kembali bersekolah berkat upaya bersama Pemko dan masyarakat.
Agung pun menyampaikan apresiasi kepada para kader Posyandu yang telah berperan aktif membantu pemerintah menuntaskan permasalahan anak putus sekolah di wilayahnya.
"Peran kader Posyandu sangat besar. Mereka hadir langsung di tengah masyarakat dan membantu kami menemukan anak-anak yang butuh perhatian," ungkapnya.
Ia menjelaskan, sebagian besar kasus anak putus sekolah disebabkan oleh keterbatasan ekonomi keluarga. Banyak orang tua tidak mampu membayar biaya sekolah di lembaga swasta, sehingga anak-anak mereka terpaksa berhenti belajar.
Untuk menanggulangi hal itu, Pemko Pekanbaru menyediakan solusi berupa penyaluran ke sekolah negeri maupun swasta yang bekerja sama dengan pemerintah. Selain itu, anak-anak yang tidak bisa kembali ke sekolah formal juga difasilitasi melalui program Kejar Paket A, B, dan C.
"Pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Tidak boleh ada satu pun anak Pekanbaru yang kehilangan masa depan hanya karena masalah biaya," tegas Walikota.