PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus memperkuat pemantauan terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) guna memastikan makanan yang disajikan bagi peserta didik tetap sehat dan berkualitas.
Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru sekaligus Ketua Satgas MBG, Zulhelmi Arifin, mengatakan bahwa program ini belum sepenuhnya menjangkau seluruh sekolah di wilayah kota. Salah satu hambatan utama adalah masih terbatasnya jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang aktif beroperasi.
"Saat ini program MBG baru berjalan di beberapa sekolah saja. Kami masih berupaya memperluas jangkauan agar bisa dirasakan seluruh peserta didik," ujar Zulhelmi
Data Satgas MBG mencatat, sebanyak 72.821 peserta didik dari 240 sekolah telah menerima manfaat program ini. Meski begitu, angka tersebut masih jauh dari target ideal yang ingin dicapai Pemko Pekanbaru.
Menurut Zulhelmi, agar program dapat merata hingga ke wilayah pinggiran, kota ini memerlukan sedikitnya 100 SPPG aktif. Saat ini, jumlah unit yang beroperasi baru mencapai 36 SPPG, sehingga pengawasan belum dapat dilakukan secara menyeluruh.
"Dengan jumlah SPPG yang masih terbatas, tentu pengawasan kami juga belum maksimal," jelasnya.
Ia menegaskan bahwa tim pengawas saat ini fokus memeriksa kualitas bahan pangan segar yang digunakan dalam menu MBG di sekolah. Pemeriksaan dilakukan secara rutin untuk memastikan bahan tersebut aman dikonsumsi dan bebas dari zat berbahaya.
"Kami memastikan bahan pangan yang digunakan tetap segar dan layak konsumsi. Meski pengawasan belum sepenuhnya merata, sejauh ini tidak ditemukan indikasi penggunaan bahan berbahaya di SPPG yang aktif," tutupnya.