PEKANBARU - Iklim investasi di Kota Pekanbaru menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan sepanjang 2025. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pekanbaru mencatat realisasi investasi hingga triwulan III 2025 telah mencapai Rp 8,6 triliun, jauh melampaui target tahunan yang ditetapkan sebesar Rp 5,1 triliun.
Walikota Pekanbaru Agung Nugroho mengatakan capaian tersebut menjadi sinyal positif atas meningkatnya kepercayaan investor terhadap Kota Pekanbaru. Bahkan, hingga akhir tahun 2025, total investasi diproyeksikan menembus angka Rp 12,8 triliun.
“Realisasi investasi kita di triwulan III sudah mencapai Rp 8,6 triliun. Angka ini telah melampaui target investasi tahun 2025 yang ditetapkan sebesar Rp 5,1 triliun,” ujar Agung Nugroho, Selasa (16/12/2025).
Menurut Agung, lonjakan investasi mulai terlihat signifikan sejak dirinya bersama Wakil Walikota Markarius Anwar dilantik pada Februari 2025 lalu. Berbagai terobosan yang dilakukan pemerintah kota dinilai mampu menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif.
DPMPTSP Pekanbaru mencatat, potensi investasi sepanjang Januari hingga Desember 2025 masih terus bergerak dan diperkirakan dapat mencapai Rp 12,8 triliun. Wilayah dengan kontribusi investasi terbesar berada di Kecamatan Payung Sekaki, disusul Kecamatan Kulim, Bukit Raya, dan Bina Widya.
Jenis investasi yang masuk pun cukup beragam, mulai dari sektor kuliner, jasa, makanan dan minuman, hingga perdagangan tradisional. Namun, peningkatan paling dominan terjadi pada sektor industri rumahan, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta sektor konstruksi.
“Investasinya bermacam-macam, tapi mayoritas pertumbuhan terjadi pada industri rumahan dan UMKM yang terus berkembang tahun ini, termasuk di sektor konstruksi,” jelas Agung.
Agung menyebutkan, peningkatan realisasi investasi tidak lepas dari upaya reformasi birokrasi dan penerapan konsep smart city, khususnya dalam pelayanan perizinan berbasis digital. Sistem tersebut dinilai mampu mempercepat dan mempermudah proses perizinan bagi para investor.
“Proses perizinan kini kami siapkan melalui konsep smart pelayanan berbasis digital. Ini tentu memudahkan investor untuk berinvestasi di Pekanbaru,” katanya.
Sebagai perbandingan, pada tahun 2024 target investasi Pekanbaru sebesar Rp 4,9 triliun dengan realisasi mencapai Rp 5,7 triliun. Sementara pada 2025, target kembali dinaikkan dan berbagai terobosan yang dilakukan sejak awal tahun memberikan dampak signifikan terhadap lonjakan investasi.
“Hingga periode Januari–September saja realisasi sudah Rp 8,6 triliun. Artinya iklim investasi di Pekanbaru terjaga dengan baik, seiring reformasi birokrasi dan perbaikan pelayanan perizinan yang terus kami lakukan,” tutupnya.