PEKANBARU – Pemerintah Kota Pekanbaru meminta seluruh sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) agar tidak menyelenggarakan kegiatan study tour ke luar provinsi.
Imbauan ini disampaikan menyusul kondisi cuaca yang dinilai tidak stabil dan berpotensi menimbulkan risiko keselamatan bagi peserta didik.
Wakil Walikota Pekanbaru, Markarius Anwar, menegaskan bahwa faktor keamanan siswa harus menjadi pertimbangan utama pihak sekolah, terutama saat melakukan perjalanan jarak jauh. Ia menilai, cuaca ekstrem yang kerap terjadi belakangan ini dapat membahayakan aktivitas di luar daerah.
"Situasi cuaca saat ini cukup tidak menentu. Jika harus bepergian ke luar daerah, risikonya cukup tinggi. Karena itu, kami mengimbau agar study tour dilaksanakan di dalam Kota Pekanbaru saja," kata Markarius.
Menurutnya, kegiatan pembelajaran di luar kelas tetap bisa dilakukan tanpa harus keluar provinsi. Pekanbaru memiliki banyak alternatif lokasi edukatif yang dapat dimanfaatkan sekolah sebagai sarana pembelajaran bagi siswa.
Ia menyebutkan, berbagai fasilitas publik, pusat edukasi, hingga kawasan budaya dan lingkungan di Pekanbaru dinilai cukup representatif untuk menambah wawasan dan pengalaman belajar peserta didik.
"Banyak tempat edukasi di Pekanbaru yang bisa dijadikan tujuan pembelajaran. Tidak perlu ke luar daerah hanya untuk menambah pengetahuan siswa," ujarnya.
Imbauan ini juga disampaikan seiring akan memasuki masa libur semester ganjil yang dijadwalkan berlangsung pada akhir Desember 2025 hingga awal Januari 2026. Periode tersebut biasanya dimanfaatkan sekolah untuk menggelar kegiatan study tour.
Maka itu, Markarius berharap seluruh pihak sekolah dapat mematuhi imbauan yang disampaikan demi menjaga keselamatan dan kenyamanan siswa selama masa libur.
"Kami berharap sekolah memahami kondisi ini dan mengutamakan keselamatan anak-anak kita," tutupnya.