PEKANBARU — Menghadapi cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menyiagakan langkah antisipatif guna mengurangi risiko bencana hidrometeorologi.
Potensi banjir dan tanah longsor diperkirakan meningkat seiring tingginya curah hujan yang melanda wilayah Pekanbaru. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih akan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan.
Untuk memastikan kesiapan penanganan bencana, Pemko Pekanbaru menyiapkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) yang nilainya mencapai lebih dari Rp40 miliar. Dana tersebut disiagakan sebagai langkah cepat jika sewaktu-waktu terjadi musibah.
Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho menyebutkan, anggaran BTT tersebut dalam kondisi aman dan belum mengalami pemangkasan.
"Saat ini lebih dari Rp40 miliar anggaran BTT disiapkan dan standby di Pemerintah Kota Pekanbaru," kata Agung.
Ia menegaskan, kesiapan dana menjadi prioritas utama agar penanganan bencana dapat dilakukan tanpa hambatan. Menurutnya, seluruh kebutuhan yang berkaitan dengan kondisi darurat harus sudah dipersiapkan sejak dini.
"Saya minta urusan bencana dan musibah, dananya harus selalu siap," tegasnya.
Selain dukungan anggaran, Pemko Pekanbaru juga meningkatkan koordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, terutama untuk penanganan banjir, evakuasi, dan pengungsian warga.
Agung menambahkan, berdasarkan prakiraan BMKG, curah hujan cukup tinggi diperkirakan berlangsung hingga Januari 2026. Oleh karena itu, pemerintah kota terus melakukan pendataan kebutuhan yang diperlukan jika terjadi bencana.
"Mulai dari sarana evakuasi hingga kebutuhan pengungsian sudah kami siapkan sebagai langkah antisipasi," pungkasnya.