PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau memastikan seluruh kabupaten dan kota di wilayahnya telah menetapkan status siaga darurat hidrometeorologi. Kepastian ini disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Syahrial Abdi, setelah Kabupaten Indragiri Hulu resmi menyusul menetapkan status serupa.

“Terakhir Indragiri Hulu sudah melaporkan ke Pemprov bahwa mereka juga telah menetapkan status siaga darurat hidrometeorologi. Dengan demikian, seluruh kabupaten dan kota di Riau sudah berstatus siaga,” ujar Syahrial Abdi, Minggu (21/12/2025).

Dengan pemberlakuan status siaga darurat secara menyeluruh, Syahrial berharap upaya penanganan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung, dapat dilakukan lebih cepat, maksimal, dan terkoordinasi. Pemerintah daerah diharapkan dapat bergerak efektif guna mencegah dampak bencana yang lebih besar serta memastikan tidak ada masyarakat yang terabaikan.

Sementara itu, bencana hidrometeorologi berupa banjir masih melanda sejumlah wilayah di Provinsi Riau. Berdasarkan data terbaru BPBD Damkar Riau per 17 Desember 2025, banjir tercatat terjadi di 21 desa yang tersebar di tiga kabupaten, dengan total 954 kepala keluarga terdampak. Sejumlah warga bahkan terpaksa mengungsi akibat genangan air yang terus meningkat.

Di Kabupaten Bengkalis, banjir terjadi di 13 titik yang tersebar di 13 desa. Sebanyak 459 kepala keluarga terdampak, dengan ketinggian air berkisar antara 10 hingga 50 sentimeter. Genangan air merendam permukiman warga dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Sementara itu, Kabupaten Siak melaporkan banjir di lima titik pada lima desa. Sebanyak 85 kepala keluarga terdampak, dan 23 kepala keluarga di antaranya harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. Ketinggian air di wilayah ini mencapai 40 hingga 50 sentimeter.

Di Kabupaten Indragiri Hilir, banjir melanda tiga desa dengan total 410 kepala keluarga terdampak. Ketinggian genangan air berada di kisaran 30 hingga 40 sentimeter, merendam rumah warga serta sejumlah fasilitas lingkungan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Damkar Riau, Jim Gafur AP, M.Si, mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai langkah penanganan di lapangan. Upaya tersebut meliputi evakuasi warga terdampak, penyaluran bantuan logistik, serta pembersihan kanal menggunakan alat berat untuk mempercepat surutnya air.

Selain itu, BPBD Damkar Riau terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, TNI-Polri, relawan, serta pihak perusahaan yang berada di sekitar wilayah terdampak guna mempercepat penanganan bencana.

Sebelumnya, Kepala BPBD Damkar Riau, M Edy Afrizal, menyebut tingginya intensitas curah hujan dalam beberapa hari terakhir menjadi pemicu utama meluasnya banjir dan meningkatnya potensi longsor di berbagai daerah.

"Curah hujan masih tinggi dan merata. Kondisi ini menyebabkan sejumlah wilayah mengalami banjir dan bahkan berpotensi memicu longsor,” ujarnya.

Selain Bengkalis, Siak, dan Indragiri Hilir, banjir juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Rokan Hulu, Indragiri Hulu, serta Kepulauan Meranti. Di beberapa wilayah, genangan air merendam sekolah dan pasar sehingga aktivitas pendidikan dan perekonomian masyarakat ikut terganggu.

Sebagai langkah antisipasi, BPBD Damkar Riau telah membentuk posko siaga bencana hidrometeorologi, menyiagakan peralatan kebencanaan, serta menyiapkan lokasi pengungsian bagi warga terdampak. Masyarakat diimbau tetap waspada dan segera melapor jika terjadi kondisi darurat di wilayah masing-masing.