PELALAWAN - Sebanyak 150 rumah warga di Desa Air Hitam, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau, dilaporkan terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Nilo pada Selasa (8/4/2025).
Banjir yang mulai naik sejak Minggu (6/4/2025) sempat mencapai ketinggian lebih dari satu meter di titik terdalam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan mengungkapkan bahwa tim gabungan telah diterjunkan ke lokasi untuk penanganan.
"Kemarin kami ke lokasi sampai sore hari. Pantauan terakhir debit air tinggal 30 Centimeter di titik terdalam," ujarnya dilansir dari Tribun Pekanbaru.
Zulfan menjelaskan bahwa debit air mengalami penurunan drastis sekitar 90 cm dibandingkan hari sebelumnya.
Kondisi ini dipengaruhi oleh aliran Sungai Nilo yang mulai membaik dan berkurangnya luapan air. BPBD memperkirakan banjir akan terus surut jika tidak ada peningkatan curah hujan di wilayah tersebut.
Meluapnya Sungai Nilo disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi dalam beberapa hari terakhir, terutama di bagian hulu sungai yang berada di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).
Akibatnya, terjadi peningkatan volume air kiriman dari hulu yang menyebabkan sungai meluap dan merendam Desa Air Hitam.
"Banjir ini sifatnya hanya sementara, air yang lewat saja. Karena curah hujan sampai sungai meluap. Jika hujan berhenti akan surut," papar Zulfan.
Berdasarkan pendataan BPBD Pelalawan, meskipun 150 rumah warga terdampak, tidak ada laporan rumah yang terendam hingga ke bagian dalam.
Sebanyak 150 Kepala Keluarga (KK) dengan total 334 jiwa terkena dampak banjir ini. "Tak ada warga yang mengungsi dan semuanya masih bertahan di dalam rumahnya," beber Zulfan.
Fasilitas umum yang terendam adalah akses jalan sepanjang 100 meter, sementara fasilitas pendidikan dan sosial masih aman.
BPBD Pelalawan terus berkoordinasi dengan perangkat desa dan aparat setempat untuk memantau kondisi banjir dan warga secara berkala. (*)