PEKANBARU — Komandan Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Mayjen TNI Dody Triwinarto, mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu menyesatkan terkait penertiban kawasan hutan di TNTN, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Imbauan ini disampaikan menyusul upaya pemerintah yang terus melakukan pengembalian lahan TNTN yang selama ini dikuasai masyarakat dan dijadikan kebun kelapa sawit. Proses tersebut, menurut Dody, dilakukan secara bertahap dan dengan pendekatan persuasif.
“Kami mengajak masyarakat yang berada di dalam kawasan TNTN untuk tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Jangan takut, jangan terpengaruh. Ini kita lakukan secara perlahan dan mengedepankan dialog. Apa pun alasannya, kawasan ini adalah Taman Nasional Tesso Nilo yang harus kita pulihkan,” ujar Dody, Kamis (17/7/2025).
Dody menjelaskan, pemerintah berkomitmen memberikan solusi terbaik bagi warga yang tinggal dan menggantungkan hidup di kawasan TNTN. Namun, penyelesaian masalah ini memerlukan pendataan yang akurat agar setiap kasus bisa ditangani secara adil.
Ia juga meminta masyarakat memberi ruang bagi Satgas PKH untuk bekerja secara maksimal, mengingat kompleksitas persoalan di kawasan tersebut.
“Setiap kasus harus dipilah secara hati-hati. Tidak bisa disamaratakan,” tambahnya.
Mayjen Dody turut menjelaskan bahwa kawasan TNTN yang memiliki luas sekitar 81.973 hektare, berbeda penanganannya dengan wilayah berbatasan langsung yang juga ditanami sawit namun bukan bagian dari taman nasional.
“Di kawasan itu (luar TNTN) penduduk lebih banyak, tanaman sawit lebih luas, dan fasilitas seperti sekolah juga lebih banyak. Maka penanganannya pun tidak sama,” ujarnya.
Menanggapi kekhawatiran warga soal keberlanjutan pendidikan anak-anak di kawasan TNTN, Dody menegaskan tidak akan ada penutupan sekolah. Pemerintah memastikan pendidikan tetap berjalan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, dan akan dicarikan solusi melalui Kementerian Pendidikan jika diperlukan relokasi sekolah di luar kawasan taman nasional.
Dalam kurun waktu dua pekan terakhir, Satgas PKH berhasil mengembalikan 1.185 hektare lahan sawit di dalam kawasan TNTN kepada negara. Proses ini disebut akan terus berlanjut dengan mengedepankan pendekatan dialog dan kemanusiaan, seperti yang dilansir dari mcr.(*)